“Kegiatan studi komparatif ini merupakan salah satu aktivitas kokurikuler yang bersifat wajib dari program pasca sarjana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan intelektual. Sebagian besar mahasiswa program ini adalah pimpinan eksekutif di pemerintahan, swasta dan NGO di Timor Leste. Mereka dipersiapkan sebagai kader pembina di masa depan,” kata Thereza.
Menurut Thereza, DIT sangat mengapresiasi konsep pembangunan kerjasama Trilateral antara Indonesia, Timor Leste dan Australia, pembangunan pulau Timor dengan konsep-one island, two nation- juga pembangunan perbatasan.
“Kami juga datang untuk memupuk persaudaraan sekaligus belajar bagaimana cara untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara Timor Leste dengan NTT,” katanya.
Kegiatan studi komparatif tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 22 sampai dengan 23 September 2019.
Rombongan mahasiswa MBA DIT berjumlah 17 orang terdiri dari 15 orang mahasiswa pasca sarjana dan dua orang dosen pembimbing. Rencananya setelah melakukan studi komparatif di NTT, mereka melanjutkan kegiatan serupa di Bali.
• Penyebab Persipura Jayapura Kalah 1-3 dari Persib Bandung, Info Pelatih Mutiara Hitam Jacksen Ungkap
• Penyebab Persipura Jayapura Kalah 1-3 dari Persib Bandung, Info Pelatih Mutiara Hitam Jacksen Ungkap
Tampak hadir pada kesempatan tersebut Asisten Dua Bidang Pereknomian dan Pembangunan Setda NTT, Semuel Rebo dan Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama NTT, Lerry Lupidara.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)