Wirda diketahui merupakan anak dari Ustad Yusuf Mansur.
“Apa pendapat Ustadz tentang film The Santri yang tidak mencerminkan kehidupan pesantren yang sebenarnya. Dan disutradarai oleh Livi Zheng yang kontroversi itu," kata UASmembacakan pertanyaan jamaah.
“Kalian mancing-mancing aja. Udah banyak komentar-komentar. Ikuti aja yang udah ada itu. Saya yang beban lama aja belum selesai," kata UAS disambut tawa jamaah.
“Saya tak nonton filmnya sampai habis. Baru menengok trailernya aja,” ujar Ustadz Abdul Somad lagi.
Namun, Ustadz Abdul Somad menyiratkan tak ingin langsung membahas film The Santri.
Tapi di dalam itu yang bisa dirinya komentari ada dua hal. Pertama terkait hukum masuk ke rumah ibadah.
“Karena Nabi SAW tak mau masuk ke dalam tempat kalau di dalam itu ada patung berhala,” kata Ustadz Abdul Somad.
"Maka dalam Islam, mazhab Syafii mengharamkan masuk ke dalam rumah ibadah (yang) di dalamnya ada berhala," tegas UASmenambahkan.
Kedua, tentang masalah laki-laki dan perempuan berdua-duaan bukan muhrim.
"Pandang-pandangan. Oleh sebab itu maka, kita jaga anak cucu kita dari perbuatan-perbuatan maksiat," katanya.
Bahwa ada misi-misi sesuatu dibalik ini semua,Ustadz Abdul Somad mengatakan wallahu alam bis shawab.
"Kita akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT," katanya.
UAS menegaskan, Islam tak perlu diajari bagaimana berinteraksi sosial dengan saudara kita non muslim.
Karena kita sudah lama bertetangga.
"Apalagi orang Tanjung Pinang. Seandainya orang Tanjung Pinang ini ekstrim, takkan ada orang Tionghoa di Tanjung Pinang," paparnya.