Menurut Livi Zheng, syuting akan berlangsung di Indonesia dan Amerika Serikat mulai Oktober mendatang. Film diprediksi tayang pada April 2020.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, "The Santri" bisa menjadi media dakwah dalam konteks pendidikan, budaya dan akhlak sekaligus sarana memperkuat, memperkokoh Islam di Nusantara.
"Ciri khas Islam Nusantara, Islam yang harmonis dengan budaya, kecuali budaya yang bertentangan dengan syariat. Melalui film ini kita dakwahkan Islam yang santun, menjadikan Indonesia kiblat peradaban bukan kiblat solat ya," terang Ketum PBNU Said Aqil Siroj didampingi Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini.
Kemudian, mengenai alasan menggandeng Sutradara Livi Zheng, PBNU mengatakan, terlepas dari pembicaraan banyak orang, jaringan Livi Zheng di Hollywood yang diyakini luas menjadi salah satu alasannya.
Selain itu, sosok Livi Zheng yang muda diharapkan bisa menghasilkan karya yang cocok untuk para milenial, tidak hanya di Indonesia tetapi dunia.
Komposer Purwacaraka juga terlibat dalam film tersebut.
Saat ini, Purwacarakan mengaku masih berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait indentitas Ke-Indonesia-an seperti apa yang akan ditonjolkan dalam film "The Santri" lewat musik pengiringnya.
"Kita nanti akan lihat, masih harus berdiskusi sejauh mana identitas muncul agar pas di market. Intinya semua yang bermaksud baik untuk kemajuan Indonesia harus saya support," pungkas Kompuser Purwacaraka.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PBNU Gandeng Sutradara Livi Zheng Garap Film "The Santri" Angkat Santri Indonesia Sampai AS,