Selain itu, ada masyarakat lokal yang dapat menciptkan senjata rakitan. Robertus mengatakan kaum radikal, teroris kini masuk ke NTT dengan menyamar, memalsukan dokumen identitas dan kemudian membentuk keluarga dengan menikahi warga lokal.
Sedangkan Kasubdit III Ditintelkan Polda NTT, AKBP. Konelis Wayong,S.Sos, mengatakan, bahaya radikalisme dan terorisme merupakan ancaman bersama. Radikalisme menjadi musuh bersama karena itu penanganan dan pencegahan juga harus dilakukan secara bersama pula dengan melibatkan banyak pihak.
Sebelumnya, Ketua Panitia, Huki Yeandri Wila Hida mengatakan,tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar para pemuda dan kaum perempuan dapat memiliki pemahaman yang lebih luas tentang radikalisme dan terorisme.
• Terungkap Perang Dingin Dilancarkan Ahok dan Veronica Tan, 2 Kesalahan Mantan Istri ini Penyebabnya
• Ramalan Zodiak Cinta, Selasa 20 Agustus 2019, Aries Trauma, Gemini Jual Mahal, Leo Cinta Baru
“Alasan melibatkan perempuan sebagai peserta, karena perempuan dipandang sebagai salah satu fondasi penting bangsa yang memiliki tugas membentuk dan mendidik generasi bangsa,” kata Huki.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)