500 Pasien RSUP Sanglah Denpasar Bali Terlantar, Alat Radioterapi Rusak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maria Say

Maria Say kemudian kembali ke Poli Onkologi. Di Poli Onkologi Maria bertemu dokter Putri residence dan Maria diarahkan ke perawat onkologi. Berhadapan dengan para perawat yang ada terjadi acident.

Pada tanggal 09 Agustus 2019 (pukul 12) Maria dihantar oleh perawat onkologi ke HUMAS/ bagian pengaduan. Namum hasil yang didapatnya pun tak banyak menjanjikan. 

Saat itu ibu Anti minta waktu agar dapat bicara dengan Dewan Direksi dan Dirut RSUP. Sanglah.

Tanggal 12 Agustus 2019, Maria Say kembali menemui Anti lalu Anti mengantar Maria Say menemui Kabag Pengaduan Pasien RSUP Sanglah,  dr.  Virgo. 

Dan saat itu Maria Say kemudian diminta membuat surat pengaduan resmi untuk disampaikan ke pihak RSUP Sanglah dan Maria Say membuatnya. 

Maria Say menambahkan tadi pagi,  Kamis (15/8/2019, dia kembali menghubungi Anti dan Anti meminta waktu untuk bisa menyelesaikan persoalan Maria Say. 

"Menurut Ani,  mereka sudah panggil bagian radioterapi dan perawat dan mereka harus mengklarifikasi hal itu baru setelahnya akan diteruskan ke direktur untuk dibahas di tingkat direksi, " kata Maria Say.  

Maria Say juga kesal ketika pihak RSUP Sanglah mengatakan dirinya memiliki tingkat kecemasan tinggi terhadap masalah ini. 

"Salah sekali jika mereka bilang diri saya mengalami kecemasan tingkat tinggi. Saya cemas jika mereka tidak segera memperbaiki kerusakan alat radioterapi yang sangat dibutuhkan 500 pasien termasuk saya," kata Maria Say. 

"Ade.... kakak cape. Kaka akan kembali ke Bagian Pengaduan ibu Anti untuk penjelasan lanjutan termasuk langkah2 RSUP. Sanglah pasca pengaduan saya tanggal 9 Agustus 2019," kata Maria kepada Pos Kupang.com. 

Maria Say sangat berharap persoalan yang dihadapinya bersama 500 pasien radioterapi lainnya soal kerusakan alat itu bisa menjadi perhatian pihak RS Sanglah termasuk Pemerintah.

"Saya berharap pihak RSUP Sanglah bisa segera menyelesaikan maslaah ini,  memperbaiki alat radioterapi itu karena ada 500 pasien yang antri dan segera butuh penanganan. Tidak baik membiarkan pasien mengantri sebanyak ini, " kata Maria Say. 

* Masih Berproses

Kepala P3 RSUP Sanglah, Anti dihubungi Kamis (15/8/2019) enggan berkomentar.  Menurutnya untuk. Publik harus menghubungi humas, Dewa Kresna. 

"Untuk media,  langsung hubungi ke Humas.  Hal ini masih berproses.

Halaman
1234

Berita Terkini