Usia Boleh Bau Kencur Tapi Perilakunya Dewasa Nekat Hamili Siswi SMP, Enggan Tanggung Jawab

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

POS KUPANG.COM - Kepulauan Bangka Belitung heboh setelah tersiar kabar bahwa ada siswi SMP yang melahirkan anak tapi sang cowok menolak bertanggung jawab.

Padahal, siswi bersangkutan baru saja menyelesaikan pendidikan di bangku SMP, dan kini ia harus menjadi ibu di usia yang sangat belia tanpa dampingan suami.

Segala upaya dilakukan agar si cowok berkenan untuk bertanggung jawab, namun agaknya upaya ini masih menemui jalan alot.

Upaya pihak keluarga berkomunikasi dengan pria yang menjadi pacarnya menemui jalan buntu.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Babel Sapta Qodria kepada bangkapos.com, Senin (5/8/2019) mengatakan upaya mediasi terus dilakukan demi solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

Siswi SMP itu sebut saja bernama Bunga hamil di luar pernikahan.

Seorang pria, panggil saja Bujang yang masih bau kencur dan berstatus pelajar SMP diduga penyebab kehamilannya.

Saat kandungan Bunga delapan bulan, orangtuanya sudah menghubungi keluarga Bujang untuk membicarakan masalah tersebut.

Hanya saja, pihak keluarga Bujang menolak upaya orangtua Bunga.

Menurut keluarga Bujang, kehamilan bukan disebabkan oleh perbuatan Bujang.

Masalah ini semakin pelik, karena anak yang dilahirkan Bunga membutuhkan status hukum dan identitas yang jelas.

KEJAHATAN MENINGKAT Siswa SMK Tewas Diikat di Lubang Sumur oleh Temannya

Putus Asa Hadapi Hidup, Ayah Ajak Anak Gantung Diri dan Ingin Bertemu Istri Meninggal Tahun Lalu

4 Menteri di Negara Ini Justru Pilih Mundur karena Imbas dari Listrik Padam, Sangat Ksatria, SIMAK

Ilustrasi hamil (Pregnancy Baby)
"Karena tidak titik temu, kasus ini dilaporkan pihak keluarga siswi SMP itu ke polisi. Sekarang dalam proses penyidikan," kata Sapta Qodria.

Sampai Bunga melahirkan seminggu yang lalu, belum ada kesepakatan antarkeluarga ini.

Ini Daftar Nama 40 Peserta Lolos Tes Psikologi Calon Pimpinan KPK, Ada Nama Jenderal, Jaksa, Dosen

Lihat Laga Tandang Persib Bandung : Pelatih Robert Alberts: Katakan Ini

Bunga melahirkan anak perempuan dengan berat 2,5 Kg dan panjang 46 Cm.

Saat ini Bunga tinggal bersama orangtuanya.

Menyikapi kejadian itu, Sapta mengimbau kepada orangtua agar lebih ketat memperhatikan tumbuh kembang anak.

Memang tak mudah menjaga anak selama 24 jam.

Tetapi, komunikasi di dalam keluarga sangat penting sehingga anak memiliki tempat untuk mengadu dan bercerita.

"Ini menjadi perhatian kita semua, jangan sampai ada kasus seperti ini," ujarnya.

Selanjutnya, Bunga saat ini menjalani pendampingan dari psikolog untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.

Karena tidak mudah bagi Bunga menghadapi kenyataan itu.

Remaja 14 tahun melahirkan anak di luar nikah di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (1/8/2019). (HERU DAHNUR)
Jalan buntu

Menurut Sapta Qodria, mediasi yang dilakukan sebelumnya menemui jalan buntu.

Sapta Qodria mengatakan pihak laki-laki tidak mengakui jika bayi yang dilahirkan adalah anaknya.

Sampai-sampai, kata Sapta Qodria, pihak laki-laki menantang untuk melakukan tes DNA.

"Namun, dari pihak laki-laki tidak mengakui, bahkan menantang tes DNA," kata Sapta Qodria.

Keluarga dari siswi SMP yang melahirkan, memastikan anaknya hanya berhubungan dengan satu pria.

Pihak keluarga siswi SMP meyakini anaknya hanya berhubungan dengan satu pria hingga hamil dan melahirkan.

Atas saling lempar tersebut, KPAD menjadi gerah.

Bila nanti kedua belah pihak tidak juga mencapai kata sepakat, maka rekomendasi akan diterbitkan.

Sebab saat ini sudah ada laporan ke polisi.

"Kami akan merekomendasi agar kasus ini dapat diproses lebih lanjut, sebab sudah ditangani pihak Polres Pangkal Pinang," ujar dia.

Aduan itu tertuang dalam Laporan polisi LP/B 226/Vll/2019/SPKT/RES tertanggal 12 Juli 2019, tentang dugaan tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur.

Setelah melakukan kunjungan ke rumah siswi SMP yang melahirkan, Sekretaris KPAD Babel Try Murtini merasa prihatin.

"Keduanya sama-sama di bawah umur dan masih bersekolah. Tapi ini harus ada pertanggungjawaban," ucapnya. (*)

Berita Terkini