POS-KUPANG.COM - Mahasiswa Ramai-Ramai Ikut Khitan Massal, Disarankan Pakai Celana Dalam Double, Ini Alasannya!
Lumrahnya khitan dilakukan saat usia masih anak-anak, baik duduk di bangku SD (sekolah dasar) maupun di bangku SMP.
Namun, tidak begitu dengan yang terjadi di Malang, Jawa Timur ini.
Justeru para Mahasiswa, meski usianya bukan anak-anak lagi, para Mahasiswa ini ramai-ramai ikut khitan massal.
Karena usianya yang bukan lagi anak-anak atau sudah dewasa, tentu perlu perlakuan khusus pasca khitan.
Inilah yang digelar di Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang melaksanakan kegiatan khitanan massal untuk Mahasiswa, Jumat (2/8/2019) untuk merayakan dies natalisnya.
Kuota yang disediakan 20 orang. Tapi peminatnya sampai 33 orang.
Per orang membutuhkan waktu 35 menit. Sebelum dikhitan, mereka dicek kesehatannya dan disarankan sudah mandi, makan termasuk mengonsumsi telur karena proteinnya.
• Inilah Daftar 7 Anggota Paskibra 17 Agustus yang Meninggal Dunia Mendadak, Satu Berasal dari NTT
• Luna Maya Dikelilingi 4 Cowok Ganteng Bukan Faisal Nasimuddin & Ariel NOAH, Warganet Malah Jodohkan
"Kuota khitan kami hanya 20 orang. Memang langka kegiatan khitanan dewasa ini. Ini tidak terkait agama, budaya. Tapi sebagai kesehatan. Sekaligus lewat kegiatan ini, kami mengadakan penelitian untuk Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Unitri, " jelas Ninit Sulasmini, Ketua Penyelenggara Khitanan Dewasa pada Suryamalang.com di sela kegiatan.
Dosen Fikes ini menyatakan awalnya juga kesulitan juga mencari peserta. Tapi ternyata kemudian banyak yang mendaftar. "Tapi ada yang mundur lima orang setelah konsultasi dengan orangtuanya," papar Ninit.
Untuk alasan itu, pihaknya menyerahkan keputusan kepada Mahasiswanya. Dalam pelaksanaannya, ternyata banyak juga yang datang. Termasuk Dominggus, 24, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unitri.
Ia datang ke lokasi acara dan kemudian menjalani cek kesehatan sebelum dikhitan.
"Saya ikut ya karena alasan kesehatan setelah mengobrol dengan beberapa teman yang sudah khitan," jelas Mahasiswa asal Sumba NTT ini.
Begitu juga obrolan dengan teman yang telah menikah. Akhirnya ia memutuskan ikut khitanan massal dewasa dan gratis di kampusnya.
Dijelaskan, di Sumba, masyarakat juga mengenal khitan.
"Tapi yang untuk daerah-daerah terpencil diabaikan. Tapi yang tinggal di kota pasti melakukan," kata Mahasiswa yang akan masuk semester sembilan ini.
Dikatakan, keputusan berkhitan tidak disampaikan ke orangtuanya. "Ini keputusan pribadi saya," jawabnya.
Bagaimana perasaan melaksanakan khitan saat dewasa? "Ya takut, malu," jawabnya.
Tapi ia melihat di klinik kampusnya banyak temannya yang ikut khitan.
Ditambahkan Ninit, gebrakan ini mendapat dukungan dari Rektor Unitri.
Sehingga mungkin yang sudah waiting list menunggu jadwal diadakan lagi. Sebab ini menyangkut biaya.
"Nanti usai dikhitan, mereka saya sarankan pakai celana dalam dua (dobel). Ini agar alat vital ke atas," kata dia.
Jika ke bawah maka di Jawa ada sebutan gondangen. Usai dikhitan, Mahasiswa dibawa ke ruang observasi.
Di ruang itu, mereka bisa sambil merasakan aromaterapi untuk menghilangkan rasa sakit.
Aromaterapi ini bisa dilanjutkan lagi saat di rumah.
Setelah khitan, mereka harus istirahat selama lima hari. Kebetulan saat ini Mahasiswa sedang libur kuliah sehingga pasca khitan tidak mengganggu jadwal kuliah.
Untuk melaksanakan khitan ini, Ninit dibantu Munadi.
Keduanya sama-sama pernah bertugas di ruang operasi RSSA Kota Malang selama 15 tahun.
Untuk metode khitannya, Ninit menyatakan menggabungkan antara laser dan jahit.
"Tidak ada yang menangis. Takut iya karena kan baru usia di atas 20 tahun baru khitan. Karena rasanya dikhitan seperti digigit nyamuk," paparnya.
Ia mengapresiasi Mahasiswa yang mau khitan karena peduli dengan kesehatannya. Memang berbeda rasanya mengkhitan anak-anak dan dewasa karena kondisi kulitnya berbeda.
• VIDEO: BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Pasca Gempa Banten 7,4 SR
• Di Penjara Galih Bikin Lagu, Tulis Surat untuk Fairuz, Dibacakan Barbie Kumalasari, 4 Point Penting
Manfaat Khitan
Sunat, khitan atau memotong kulup (kulit) yang menutupi ujung zakar kemaluan laki-laki, memiliki manfaat besar bagi kesehatan.
Kepala Puskesmas Kelapa M Syafei Rangkuti mengatakan, setidaknya ada lima manfaat sunat atau khitan ini, bagi kesehatan manusia.
"Dengan sunat itu sama saja untuk menjaga kebersihan dan bagi pria akan mudah untuk membersihkan kotoran yang menempel di kemaluannya," kata Syafei kepada bangkapos.com, Kamis (5/11/2015).
Syafei menjelaskan satu persatu manfaat sunat bagi kesehatan seseorang.
Pertama, untuk menjaga kebersihan, dengan sunat, akan membuat pria lebih mudah membersihkan kemaluannya (zakarnya).
Dengan sunat dapat menghindari penumpukan kotoran, sebab setelah kencing, biasanya masih ada tersisa di kulit (kulup diujung kemaluan), yang akhirnya dapat menyebabkan iritasi kronis.
Kebersihan penis tentu bisa melindungi pria dari berbagai penyakit menular, karena bagian ujung penis pria merupakan tempat tumbuhnya banyak bakteri.
Jika tidak dikhitan, pria berisiko menderita inflamasi yang berujung pada berbagai masalah kesehatan.
Kedua, manfaat sunat untuk menghindari kanker prostat.
Penelitian di University off Quebec’s INRS-Institut Armand-Frappier di Montreal, Canada menyebutkan, bahwa sunat akan mengurangi risiko terinfeksi penyakit kelamin menular yang menjadi salah satu penyebab kanker prostat.
Ketiga, manfaat sunat untuk menghindari HIV. Pria yang sudah dikhitan memiliki risiko rendah untuk terkena penyakit menular seksual, salah satunya adalah HIV.
Menurut penelitian Dr. Lance Price dan rekan-rekannya dari George Washington University, AS, sunat dapat mengurangi resiko terinfeksi HIV hingga 50 persen.
Penelitian tersebut dilakukan dengan membandingkan orang yang mengikuti sunatan masal yang dilakukan di Uganda dan yang tidak mengikuti sunatan masal tersebut.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa setelah disunat, jumlah total bakteri yang ada di kulup kemaluan pria partisipan menurun secara signifikan.
Selain itu prevalensi bakteri anaerob (organisme yang tak dapat hidup tanpa oksigen) menjadi berkurang.
"Anda menghilangkan kulupnya dan jumlah oksigen yang ada di penis menjadi meningkat sekaligus menurunkan kelembabannya. Dengan mengubah ekosistem yang ada di penis maka penis tidak menjadi sarang virus".
Keempat, manfaat sunat untuk menghindari infeksi ginjal dan kandung kemih.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Brian Morris, profesor ilmu kedokteran molekular dari Sydney Medical School, University of Sydney, disebutkan bahwa anak laki-laki yang tidak dikhitan sepuluh kali lebih rentan terserang infeksi ginjal, kandung kemih, dan uretra daripada bocah yang dikhitan.
Kelima, manfaat sunat sebagai penyumbang bakteri baik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Indiana University, populasi bakteri baik secara signifikan dipengaruhi oleh sunat.
Bakteri baik tersebut berperan sebagai pelindung. Oleh karena itu sunat atau khitan diketahui dapat mengurangi risiko tertular HIV dan penyakit menular seksual lainnya.
Nah, dimanakah letak bakteri baik tersebut pada penis? Bakteri tersebut terletak di bawah kulup penis.
Kelima, manfaat sunat dari sisi agama, yakni mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.
Sunat akan mempermudah seorang muslim untuk mensucikan diri dari najis, sedangkan suci dari najis menjadi prasarat utama untuk sahnya shalat.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul 33 Mahasiswa Unitri Malang Ikut Khitan Massal, Bu Dosen Sarankan Pakai Celana Dalam Dobel, https://suryamalang.tribunnews.com/2019/08/02/33-Mahasiswa-unitri-malang-ikut-khitan-massal-bu-dosen-sarankan-pakai-celana-dalam-dobel dan bangkapos.com dengan judul Ini Manfaat Khitan Untuk Agama Dan Kesehatan, https://bangka.tribunnews.com/2015/11/05/ini-manfaat-khitan-untuk-agama-dan-kesehatan?page=2.