Pilih NU atau Muhammadiyah? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Adi Hidayat

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Ashari

Pada masa kepemimpinan Kyai Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti: Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, sekitar daerah Pekalongan sekarang.

Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullahmembawa Muhammadiyah ke Sumatra Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam.

Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatra Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatra, Sulawesi, danKalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar ke seluruh Indonesia.

Lebih mendalam silakan KLIK DI SINI

Versi Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Adi Hidayat:

Ustadz Abdul Somad menerangkan antar alim ulamanya tidak ada perbedaan.

"Insya Allah kalau kita tidak ada kepentingan, tak akan ada masalah.

Di mana letak masalahnya?

Majelis Tarjih atau Muhammdiyah empat mazhab, sedang NU empat mazhab lebih pada mazhab Syafii," ujarnya.

Selengkapnya simak video berikut ini:

Sedang Ustadz Adi Hidayat menerangkan, KH Hasyim Ashari dan KH Ahmad Dahlan belajar dari guru yang sama di Mekah.

Sesungguhnya peran KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Ashari saling melengkapi untuk membangun Islam di Indonesia.

Selengkapnya simak videonya berikut:

Berita Terkini