Begini Kronologi Siswa SMA Asal TTU Cabuli Mahasiswi di Kupang Hingga Hamil

Penulis: Gecio Viana
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Jacob Mooynafi, SH., MH saat ditemui di ruang kerjanya.

Begini kronologi Siswa SMA Asal Kabupaten TTU Cabuli Mahasiswi di Kota Kupang Hingga Hamil

POS-KUPANG.COM | KUPANG - HMK, seorang siswa SMA di Kefamenanu, Kabupaten TTU dilaporkan lantaran mencabuli seorang mahasiswi di Kota Kupang.

Mahasiswi yang menjadi korban yang berinisial GH (17). Ia dicabuli hingga hamil dan telah melahirkan seorang anak yang saat ini berusia 3 bulan.

Demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Jacob Mooynafi, SH., MH melalui Kanit PPA Bripka Bregitha N. Usfinit, SH ketika ditemui POS-KUPANG.COM, Kamis (25/7/2019).

Ketua DPC PDIP Kabupaten Manggarai Sebut Emi Nomleni Kader Teruji

Dijelaskannya, korban dan pelaku saling mengenal melalui aplikasi Facebook sejak tahun 2015 lalu. Pada tahun 2016, keduanya menjalin hubungan pacaran.

"Korban dan pelaku berasal dari satu desa yang sama di Kabupaten TTU," paparnya.

Hubungan pacaran keduanya dilakukan jarak jauh, sebab pelaku merupakan siswa SMA di Kabupaten TTU dan korban merupakan mahasiswi di Kota Kupang.

Setelah Baca Berita, Presiden Jokowi Beri Bantuan kepada Siswi SMP Penjual Bakpao

Selanjutnya, selama pacaran, pelaku dan korban sering bertemu di rumah keluarga pelaku di Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Korban yang datang menggunakan bus antar kota dari Kabupaten TTU beberapa kali berhubungan badan layaknya sepasaang suami istri di rumah tersebut.

"Kejadian (pencabulan) terakhir bulan Desember 2018 dan korban diketahui hamil,"

Keluarga yang mengetahui korban hamil lantas bertanya kepada korban. Korban mengaku telah dihamili pelaku, HMK.

Keluarga korban lalu mendatangi keluarga pelaku untuk meminta pelaku mempertanggungjawaban perbuatannya.

Pelaku lalu bersedia untuk bertanggung jawab dan sesuai kesepakatan kedua belah pihak, akan dilakukan pertemuan bersama di bulan Desember 2018.

Namun, sejak Desember 2018 hingga korban melahirkan, pelaku dan keluarganya tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

"Pihak keluarga juga mendengar informasi kalau korban telah melarikan diri dan tak ingin bertanggung jawab," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini