14 Tahun Nantikan Kehadiran Anak, Ini Meninggal Saat Persalinan, Cerita dan Doa Dokter ini Bikin Haru
POS KUPANG.COM -- Tidak jarang, seorang wanita harus melalui proses persalinan yang panjang dan melelahkan, hingga harus mempertaruhkan nyawanya sendiri demi kelahiran sang buah hati.
Seorang dokter yang telah menangani banyak proses persalinan, tentunya mengetahui bagaimana seorang wanita harus berjuang antara hidup dan mati saat melahirkan bayinya.
Namun, satu peristiwa yang dia tuangkan lewat Instagram @humasofpakistan, yang membuatnya sedih dan berpesan kepada para suami agar mereka menghargai perjuangan istri-istri mereka.
• RAMALAN ZODIAK Besok Minggu, 21 Juli, Leo Hadapi hari yang Berat, Pisces Kedatangan Mantan
• Tips WA: Cara Mudah Share Status WhatsApp ke Facebook, Biar Makin Kekinian!
• Rumah Tangganya Bersama Veronica Tan Hancur Karena Orang Ketiga, Ahok: Saya Kasihan Istri Saya
• Hotman Paris Ikut Terhanyut Ceramah Ustaz Abdul Somad, Selalu Dalam Maknanya!
Berikut ini postingannya.
"Hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidup saya..
Sebagai seorang dokter, saya telah menangani begitu banyak wanita hamil dalam persalinan dan setiap kali berada di ruang bersalin saya selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberkati semua ibu.
Rasa sakit yang dialami wanita di ruang bersalin tidak dapat dijelaskan dan ini tidak termasuk sembilan bulan yang mereka habiskan untuk menggendong bayi.
Mereka melewati banyak hal hanya untuk melahirkan kehidupan baru.
Hari ini saya menangis sedih karena kehilangan seorang wanita, kami tidak berdoa agar hal-hal seperti ini terjadi tetapi kadang-kadang Tuhan punya rencana lain.
Mengapa kasus wanita ini begitu menyakitkan? Karena dia telah menanti kehadiran seorang anak selama 14 tahun!
Kami telah mencoba program bayi tabung dan begitu banyak metode yang kami ketahui, dan wanita ini telah melakukan berbagai macam cara.
Akhirnya Tuhan mengabulkannya, dan ini tidak bisa dijelaskan melalui sains dan pengetahuan manusia.
Dia kemudian hamil meskipun dia memiliki kista indung telur dan banyak fibroid, namun dia tetap melanjutkan kehamilannya.
Fibroidnya mulai mengecil dan semuanya baik-baik saja.