Ternyata Ini Alasan Gubernur NTT Viktor Laiskodat Tantang Chris John di Ring Tinju, Bikin Bangga

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ternyata Ini Alasan Gubernur NTT Viktor Laiskodat Tantang Chris John di Ring Tinju, Bikin Bangga.

"Banyak petinju-petinju NTT yang potensial. Bahkan bisa jadi juara dunia. Hanya memang, butuh perhatian semua pihak. Tidak saja pembinaan, namun juga soal kompetisi," imbuh Chris John.

Ihwal laga antara Chris John vs Viktor Laiskodat juga diunggah di akun instagram @chrisjohnindonesia.

"Persiapan fight...," tulis @chrisjohnindonesia untuk sebuah poster pertandingan Chris John vs Viktor Laiskodat.

Tentang Gubernur NTT Viktor Laiskodat

Dalam sebuah wawancara dengan POS-KUPANG.COM, Sabtu (5/1/2019) Gubernur NTT Viktor Laiskodat blak-blakan mengungkap masa lalunya.

Viktor Laiskodat mengatakan bahwa ia pernah menjadi pemulung hingga penagih hutang saat masih berjuang di Jakarta.

"Saya kalau cerita jalan hidup saya itu seperti sinetron. Penderitaan fantastis saya hadapi. Saya ada di sini karena saya juga pemulung di Jakarta. Saya ini pemulung luar biasa."

Gubernur NTT Viktor Laiskodat bersama istrinya, Julie Soetrisno Laiskodat (POS-KUPANG.COM)

Menurut Viktor Laiskodat, saat menjadi pemulung, dirinya bersaing dengan orang Madura. "Kalau kerja dorong gerobak, orang Madura satu kali dorong, saya harus empat sampai lima kali. Saya dapat untung karena fisik saya lebih besar dan kuat, sehingga saya dorong gerobak sambil lari," katanya.

Selain pemulung, Viktor Laiskodat mengatakan, dirinya adalah salah satu penagih hutang di salah satu perbankan di Jakarta. "Saya ini adalah penagih hutang dan langsung menjadi direktur bank. Jadi saya tidak pernah rasa jadi manajer," katanya.

Chris John vs Viktor Laiskodat, Akankah The Dragon Memukul KO Gubernur NTT? Ini Pengakuan Chris John

Chris John Siap Terima Tantangan Gubernur NTT di Ring Tinju, Gubernur Viktor Lasikodat Siap Tanding

Setelah tamat SD di Pulau Semau, NTT, tempatnya lahir,Viktor Laiskodat melanjutkan sekolahnya di Kupang.

Ia masuk di SMPN 1 Kupang. Ia mengakui di Kupang ini sering dibully dan diadu berkelahi. "Saya pertama kali berkelahi di Oeba. Di Semau saya tidak pernah berkelahi. Di Kupang ini tiap hari anak-anak berkelahi. Tiap hari saya dipukuli dan diadu berkelahi. Saya harus lawan," kenangnya.

“Bagi saya, orang yang ditekan terus-menerus hanya ada dua kemungkinan: menjadi pecundang atau dia melawan dan menang.” ujarnya.

Karena hampir tiap hari berkelahi membuat dia terbiasa menjadi petarung jalanan. “Lama-lama saya terbiasa. Saya harus survive. Tidak ada yang membela saya di sekolah atau di jalan,” jelas Viktor Laiskodat.

“Bagi saya, sekolah yang paling hebat itu sekolah di jalanan. Di jalanan kita bisa teguh, komit, dan menjaga nama. Itu antara hidup dan mati. Kadang datang musuh mau bunuh saat itu juga. Kita hadapi semua itu,” kenang Viktor akan kehidupan jalanannya.

Halaman
1234

Berita Terkini