Saat ini buaya jantan dengan panjang tubuh 4,58 meter dan lebar tubuh 80 cm itu tengah mendapat perawatan di kandang transit, Kantor Seksi Konservasi Wilayah II, Jl. Perintis Kemerdekaan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Pantauan POS-KUPANG.COM, di kandang transit, buaya tersebut mengalami luka pada bagian kepala/leher dan mulut.
Untuk sementara buaya tersebut dirawat di kandang transit sambil menunggu adanya Lembaga konservasi yang berminat menampung buaya utk digunakan sebagai indukan (pada penangkaran satwa).
Informasi awal adanya konflik buaya-manusia bersumber dari masyarakat yang disampaikan oleh Kapospol Soliu (Bapak Eris) dan diterima admin "Hallo BBKSDA NTT", Sabtu (29/6/2019) pukul 16.30 WITA, bahwa ada seekor buaya yg sangat besar dan menakutkan di desa Soliu Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang.
Menindaklanjuti informasi tersebut sebagaimana arahan Kepala Balai Besar KSDA NTT, Ir Timbul Batubara, MSi, Tim Unit Penanganan Satwa (UPS) BBKSDA NTT yang dipimpin oleh Paulus Robinson P. Kama, SP., langsung bergerak cepat menuju lokasi.
Tim UPS BBKSDA tiba di Lokasi pada pukul 24.00 WITA dan segera melakukan penanganan terhadap buaya tersebut. Data dan informasi sebelumnya yang telah dihimpun Tim UPS BBKSDA NTT dari warga bahwa buaya tersebut telah menyerang dan memangsa ternak warga.
Proses penanganan buaya tersebut cukup dramatis karena buaya tersebut berukuran besar dengan ukuran panjang tubuh 4,58 meter dan lebar tubuh 80 Cm.
Namun berkat kerjasama tim dan warga serta didukung oleh anggota pospol, pemerintah kecamatan serta warga masyarakat desa Soliu akhirnya buaya tersebut dapat dievakuasi ke kandang transit di kantor Seksi konservasi wilayah II.
Berikut penampakan buaya raksasa yang berhasil dijerat warga bernama Arjun ini:
(POS-KUPANG.COM/Laus Markus Goti/Edy Hayong)