Lagi Bicara Dapur ASN Diinterupsi  DPRD,  Bupati Sikka dan Ketua Fraksi PKPI Bersitegang

Penulis: Eugenius Moa
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati  Sikka, Fransiskus  Roberto  Diogo meninggalkan ruang sidang DPRD  Sikka   usai  sidang  agenda tanggapan pemerintah  atas pemandangan  fraksi  dalam  paripurna Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2020, Rabu (26/6/2019) di  Kota Maumere, Pulau  Flores.

POS-KUPANG.COM, MAUMERE--- Rapat  paripurna  DPRD  Sikka di Pulau   Flores, Rabu   (26/6/2019)  siang  dengan  agenda  tanggapan pemerintah atas  pemandangan  umum  fraksi-fraksi   terhadap Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2020 kembali menghadirkan dinamika.  

Kejadianya  ketika Bupati  Sikka, Fransiskus  Roberto  Diogo, menanggapi  Tunjangan Perbaikan Penghasilan  (TPP)  aparatur sipil negara  (ASN) Rp 38  milar.

Ketua  Fraksi  PKPI, Wilfiridus Aeng menekan mikrofon menginterupsi bupati  yang  sedang  bicara  dalam  sidang yang dipandu Wakil Ketua DPRD, Donatus  David, S.H.  Bupati  menghentikan  penjelasanya.

Ketua DPRD NTT Pua Geno Promosi TNK Dan Wae Rebo Di Pembukaan Munas ADPSI

“Pak bupati  saya sela sedikit. Dalam  TPP,argumentasi  harus dijelaskan  dulu,” sergah     Dus Aeng.

“Saya  jelaskan  belum  selesai,” timpal Roby,  sapaan  Fransiskus Roberto   Diogo. Selanjutnya  keduanya  tak saling mengalah. Dus Aeng  terus  bicara  dan  bupati  terus menjelaskan  tanggapannya.

Roby   terpancing  emosi.  “Tadi Pak Dus omong  saya  diam. Sekarang  saya omong  jangan  dipotong, saya harus jelaskan. Pak  Dus sudah beberapa  kali  sangat arogan  dengan kami. Kita  sama-sama urus  rakyat Sikka  dengan iklas, bukan dengan kesombongan,” Roby dana  tinggi  menahan  amarah. “Bukan dengan  kesombongan,” Roby mengulanginya.

Pernyataan  bupati  disambut   sorak  belasan  ASN berseragam kemeja putih yang  memenuhi  dua  pintu di  sisi  depan gedung  Kulababong, DPRD  Sikka.  

Wakil Ketua DPRD  Sikka, Donatus David, S.H,   menenangkan  suasana menyilahkan bupati melanjutkan tanggapanya.

Interupsi kembali muncul  ketika   bupati menjelaskan  MoU dengan perguruan  tinggi.  Ketua   Fraksi  Partai  Nasdem, Siflan  Angi menginterupsi  penjelasan  tentang pemahaman MoU dengan beberapa  perguruan  tinggi.

“Jangan  sampai seperti  dibilang Pak Siflan, konyol. MoU  itu pemahaman, bukan kerjasama. MoU belum keputusan   akan diikuti dengan perjanjian kerjasama kalau   anggaran sudah tersedia,”  kata Roby.

“Bagaimana kami bisa ajukan kepada  dewan  tanpa  data. Kami menerima  permohonan  beasiswa  bukan pendaftaran  beasiswa, saat ini terdaftar  597 orang. Kita  cari cari  kerjasama dengan PT, sehingga usulan kami  rinci. Kalau  APBD  tidak cukup,  kita cari ke propinsi dan pusat,”  kata  Roby.

Industri Garam Tana Ai di Sikka-NTT Hasilkan 1.500 Bungkus Garam Sehari, Ini Produksinya

Roby melanjutkan, “ini  baru MoU, bukan suatu  keputusan.  Supaya  kita jangan konyol.  Pemerintahan  sekarang,  pemerintah koletkfif bisa bekerjasama dengan pihak  lain,”  tandas  Roby.

Siflan mengatakan,  MoU  harus dilakukan dengan persetujuan DPRD. Di akhir penjelasan,  Roby akhirnya minta  maaf dengan dinamika   dalam sidang.  Ketika   turun  dari  meja pimpinan  sidang, Roby menjabat tangan  Siflan Angi dan  Dus  Aeng.  (laporan wartawan pos-kupang.com, eginius  mo’a)

Berita Terkini