Vicars banyak menemui pasangan yang sebelumnya meyakini hubungan mereka sudah tak bisa terselamatkan, kemudian memutuskan menemui konsultan.
Pada prosesnya, jika kamu bertemu seseorang yang baik, kamu akan cenderung menemukan hal-hal tentang dirimu yang belum kamu temukan sebelumnya.
Ini seringkali disebut "blind spot" dan seringkali para konsultan dapat mengungkapkan informasi atau perasaan yang dapat menyegarkan kembali hubungan, yang menurut pasangan tersebut selesai.
Vicars mengaku selalu kagum betapa para pasangan tersebut kuat untuk bertahan begitu lama.
Hal itu bisa menjadi baik maupun buruk. Baik karena kebanyakan orang sangat berkomitmen dengan hubungannya sehingga merasa masih memiliki peluang untuk pulih dan berkembang.
Namun, ini bisa menjadi buruk karena seringkali mereka bertahan terlalu lama dan seringkali menimbulkan kerusakan bagi kedua belah pihak, termasuk hubungan setelah berpisah.
Mengetahui kapan waktu terbaik untuk berpisah memang sulit.
"Biasanya, meskipun salah satu sudah tahu ujung hubungan mereka, mereka cenderung menghindar untuk mengakhiri," kata dia.*
Artikel ini telah tayang di Kompas.com https://lifestyle.kompas.com/read/2019/06/15/180000920/kapan-waktu-yang-tepat-untuk-putuskan-hubungan-asmara-?page=all