Ustadz Yusuf Mansur

Ustadz Yusuf Mansur Gerah! Hoax Sudutkan Dirinya, Tuan Guru Bajang, Ma'ruf Amin di Rusuh 22 Mei

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Yusuf Mansur Gerah! Hoax Sudutkan Dirinya, Tuan Guru Bajang, Ma'ruf Amin di Rusuh 22 Mei

Ustadz Yusuf Mansur Gerah! Hoax Sudutkan Dirinya, Tuan Guru Bajang, Ma'ruf Amin di Rusuh 22 Mei

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Ustadz Yusuf Mansur sepertinya gerah dituduh tidak berempati kepada para korban rusuh 22 Mei 2019.

Tidak hanya dirinya, tuduhan itu juga dialamatkan kepada Tuan Guru Bajang dan KH Ma'ruf Amin.

Ustadz Yusuf Mansur pun meluruskan hal itu dengan masang info hoax di akun Instagramnya, @yusufmansurnew, Kamis (30/5/2019).

Dalam foto tersebut, Ustadz Yusuf Mansur, Tuan Guru Bajang, dan KH Maruf Amin dituding lupa sebagai tokoh ulama, panutan Umat Islam dengan korban rusuh 22 Mei silam.

Untuk hoax ini, Ustadz Yusuf Mansur memberikan klarifikasi sebagai berikut:

Terkuak Dalang Kerusuhan Aksi 22 Mei 2019, Berikut Pernyataan Mantan Kepala BIN

Lama Jomblo, Kyuhyun Super Junior Sebut Jisoo Blackpink Sebagai Tipe Gadis Idealnya

Ini ga bener.

Dlm keadaan msh dicari titik terang di hari2 awal tsb,

kami dg izin Allah, menyalatkan ghaib di seluruh dq pusat dan cabang2nya. Membacakan doa2.

Emang ga koar2. Tp di IG dah pernah dN sempat saya taro.

Sambil ngajak semuanya tetap nunggu keterangan resmi dari yang berwenang.

Thd apa yg bukan wilayah saya, dkk dq, saya melarang berstatement apa2.

Tp geber doanya. Kalo doa, selain soal kemanusiaan,

juga soal keterikatan dan keterkaitan sessama muslim.

Sandiaga Uno Pasang Badan, Jamin Prabowo dan Pendukungnya Tidak Terlibat Makar

Benarkah Sperma Bisa Bikin Muluskan Kulit Wajah? Ini Penjelasannya!

Tapi sampe segitu aja. Ga bs masuk lbh lagi. Kami ga paham apa2.

Mengorganisir shalat ghaib di ribuan rumah tahfizh,

u/ para almarhum, adalah bukan hal sederhana.

Semoga diterima oleh Allah semua amal kita semua.

Unggahan Ustadz Yusuf Mansur ini ditanggapi beragam Netizen.

@gilangrokhmatkurniawan: Andai dulu ustadzuna mendukung salah satu capres dengan tidak koar-koar juga..wallahua'lam..

@abdulsalam0206: Tp rasa ny g salah jg... Shrus nya kritikan tu sbgai cambuk smga lbh baik lagi.. bkn untuk mengelak.. mgkn rakyat mlhta nya sprti tu... Krn zaman jokowow ni rasa nya g ada yg pzt...

@kamalmufid54: Saya jadi pengen punya sarung tangannya TANOS buat ngeleyapin mereka2.... Sekali klik

Sinopsis Drama Korea Her Private Life Berakhir, Episode 16 Jadi Kisah Perpisahan Deok Mi dan Ryan?

Ini Tips Mengetahui Rumah Didatangi Maling atau Tidak saat Ditinggal Mudik

@khoerhuda: Bagenin aja ustdz.. antepin, tepinin, anggurin, jagenin enti berenti dewek

@tzanj: Panutanku, Insyaallah tidak salah memilih Ustad dan Kyai-kyai

@anggun.setiawan: Jgn di ladenin bah kaga kelar"

@taliana_ruby: Sabar tad kami bersamamu

@nurun.alanur.3388: Di fitnah tambah maju...insyaallah

@vanirivansyah: Miris ya..cuma karena beda pilihan sampai seperti ini

@bisnis_lokaljkt: Nggak usah direken berita hoax pak ustad...kl kubu pak jokowi emang gak ada benernya dimata lawan,tp alloh maha tau ustad...

@hikmatsyah99: Mereka juga lupa kalo disana banyak ulama dan ustadz, tapi sepertinya tak ada yang bersimpati terhadap polisi yang menjadi korban kerusuhan.. ?? mengapa banyak dari kita dizaman sekarang lebih mudah menilai orang daripada diri sendiri..

Jennie BLACKPINK Alami Ini Ketika Konser di London, Bahkan Sempat Dituding Lecehkan Budaya Suci

SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Persebaya vs PSIS Shopee Liga 1 2019, Skor Sementara 1-0

@hywap: Sehat terus yai, g usah d ladenin. Cocot netizen g ada habisnya..

@rians137: Sabar ust... Yg penting itu penilaian dari Allah.SWT bukan dari manusia...

@mrs_setiyo: Ga usah di baperin stad, yg penting Allah Maha Tau segalanya ?? keep smile aja

@dorabatara31: Hayaaaaaa ada aja orang2 ini nyari2 bara....semoga Allah SWT selalu bersama ustad dan para kiai

@fannynidya28: Itu orang kok suudzan aja.... astagfirullah

@rhany.id: Sampai kapan sih ustadz kaya gini terus. Kapan berakhir damai

Mengutip TribunPekanbaru.com ada 8 korban meninggal dalam peristiwa kerusuhan 22 Mei 2019.

Simak Yuk, 5 Zodiak Paling Pandai Membuat Orang Lain rindu, Ada Cancer dan Capricorn

Aurel Hermansyah Dikabarkan Dekat dengan Verrell Bramasta, Ini Kata Krisdayanti

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, delapan korban meninggal dalam ricuh yang mewarnai aksi damai 21-22 Mei 2019 di sekitar gedung Bawaslu RI di Jl MH Thamrin Jakarta, diminasi oleh oleh usia muda.

"Korban yang meninggal jumlahnya yang terbaru adalah delapan orang," ujar Anies Baswedan di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).

Anies Baswedan menyayangkan, anak-anak muda mudah terprovokasi, sehingga ikut menjadi korban kerusuhan tersebut.

"Jadi, jumlah anak-anak muda cukup banyak di sini," kata Anies Baswedan.

Identitas delapan korban meninggal berdasarkan data yang dimiliki Pemprov DKI adalah:

1. Farhan Syafero (31), asal Depok, Jawa Barat. Meninggal di RS Budi Kemuliaan, Rabu (22/5/2019).

2. M. Reyhan Fajari (16) asal Jakarta Pusat. Meninggal di RSAL Mintoharjo, Rabu (22/5/2019).

3. Abdul Ajiz (27) asal Pandeglang, Banten. Meninggal di RS Pelni, Rabu (22/5/2019).

4. Bachtiar Alamsyah, asal Tangerang. Meninggal di RS Pelni, Rabu (22/5/2019).

5. Adam Nooryan (19) asal Tambora Jakarta Barat. Meninggal di RSUD Tarakan, Rabu
(22/5/2019).

6. Widianto Rizky Ramadan (17) asal Slipi Jakarta Barat. Meninggal di RSUD Tarakan, Rabu
(22/5/2019).

7. Tanpa Identitas, Pria. Meninggal di RS Dharmais, Rabu (22/5/2019).

8. Sandro (31) asal Tangerang Selatan. Meninggal di RSUD Tarakan, Kamis (23/5/2019).

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Ari Lasso

Sandiaga: Prabowo ke Swiss dan Jerman untuk Periksa Kesehatan, tak Ada Penyakit Serius

Anies Baswedan juga mengungkapkan, sebanyak 730 orang harus mendapatkan penanganan kesehatan di berbagai rumah sakit yang tersebar di Ibu Kota.

"Jenis diagnosis terbanyak yang non trauma 93 orang, luka berat 79 orang, luka ringan 462 orang, ada yang belum ada keterangan 96 orang," kata Anies.

Bahkan, dari keseluruhan korban, sebanyak 179 korban usianya masih di bawah 19 tahun.
Terkait munculnya ricuh tersebut, Anies mengatakan Pemprov DKI telah melakukan upaya pencegahan sebelum 17 April.

"Jadi identifikasinya bukan menjelang 22 Mei, tapi sudah dilakukan sejak persiapan pelaksanaan pemilu. Jadi misalnya seperti pasar, kami kasih pengamanan ekstra di tempat itu," kata Anies di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).

Terkait dengan kerusakan yang ditimbulkan akibat rusuh tersebut, Anies mengatakan, Pemprov DKI masih menghitung total kerugiannya termasuk kerusakan beberapa bangunan dan fasilitas umum akibat peristiwa tersebut.

Anies memastikan Pemprov DKI akan mengganti segala kerusakan aset daerah. "Yang jelas kami akan mengganti aset DKI," ungkap Anies.

Terpisah, Lembaga Adat Melayu Riau (LAM) Riau mengecam aksi kerusuhan di Jakarta yang menciderai aksi damai. Mereka menyebut para perusuh menangguk di air keruh.

Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mengecam tindakan para perusuh saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Bawaslu, Selasa (21/5) dan Rabu (22/5) karena dianggap telah merusak suasana kedamaian yang ada dan menciderai proses demokrasi di republik ini.

"Kami mengecam tindakan para perusuh yang mengancam suasana kedamaian yang ada dan menciderai proses demokrasi di republik yang kita cintai ini," ujar Ketua Umum DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar dikutip Tribunpekanbaru.com Kamis (23/5/2019).

Datuk Seri Syahril yang didampingi Sekretaris Umum DPH LAMR Datuk M Nasir Penyalai dan Bendahara Anton Suryaatmaja mengatakan selama ini, unjuk rasa disampaikan bangsa Indonesia ini secara santun.

Dia memberi contoh pernah tujuh juta lebih orang berkumpul di Monas namun tidak ada satupun rumput yang terinjak dan sampah yang berserak.

Datuk Seri Syahril mengatakan berdasarkan informasi yang ia peroleh para pengunjuk rasa sudah pulang setelah selesai bernegosiasi dengan aparat keamanan dan salat tarawih.

Tinggallah para perusuh yang membuat kerusuhan.

"Aktivitas unjuk rasa berpotensi disusupi oleh para oknum perusuh yang menangguk di air yang keruh," ujar Datuk Seri Syahril. (*)

Berita Terkini