Ketua PBNU KH Said Aqil: Gus Dur Sudah Prediksikan Munculnya Ustadz-Ustadz Dadakan, Ini Ciri-Cirinya

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PBNU KH Said Aqil: Gus Dur Sudah Prediksikan Munculnya Ustadz-Ustadz Dadakan, Ini Ciri-Cirinya

POS-KUPANG.COM - Prediksi Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid, dibongkar oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU), KH Said Aqil Siradj.

KH Said Aqil Siradj membongkar ramalan Gus Dur soal munculnya sosok ustadz dadakan.

Gus Dur atau yang memiliki nama lengkap KH Abdurrahman Wahid adalah Presiden keempat RI.

Selain dikenal sebagai seorang presiden, Gus Dur juga merupakan seorang ulama yang disegani.

Gus Dur juga merupakakan cucu dari pendiri NU, Hasyim Asyari dan putra dari Menteri Agama era Soekarno, Wahid Hasyim.

Keistimewaan Gus Dur yang kerap menjadi buah bibir di masyarakat adalah mengenai prediksi-prediksi yang kerap terjadi.

Kali ini, dalam kesempatannya hadir dalam wawancara bersama Najwa Shihab di Narasi TV, KH Said Aqil Siradj membeberkan mengenai prediksi Gus Dur tentang ustadz dadakan yang kini terbukti telah terjadi.

"Gus Dur sudah memprediksi itu waktu masih menjabat sebagai Ketua PBNU," ujar KH Said Aqil Siradj yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PBNU ini.

Ketua PBNU Said Aqil Siradj Dilaporkan ke Mabes Polri, Begini Kronologi dan Fakta Sesungguhnya

VIDEO: Polri Selidiki Kivlan Zen, Tetapkan Eggi Sudjana Tersangka Makar, Ini Sosok Kedua Orang Itu

Tengku Zulkarnain Ungkap Sosok Yang Tangggung Biaya Pengobatan Ustadz Arifin Ilham, Siapa Dia?

"Baca buku kedokteran, sudah selesai baca, paham dikit-dikit lah, pasang papan nama, Said Aqil menerima pasien jam 8 sampai jam 10 kira-kira bisa gak tuh," kata KH Said Aqil Siradj di Narasi TV, Jumat (15/3/2019).

"Saya baca buku tentang komputer tentang mesin, selesai baca satu buku, menerima servis komputer, enggak bener dong."

"Kamu jangan memasuki wilayah yang kamu nggak ngerti."

"Gus Dur sudah prediksi, waktu Gus Dur masih Ketua PBNU, 'nanti akan datang masa, ada orang bukan keturunan pesantren dipanggil ustadz', Gus Dur sudah prediksi."

"Banyak Gus Dur itu, bahasa kita-nya Gus Dur mendapatkan wangsit (petunjuk) ya, direct illumination dari Allah yang menunjukkan hal-hal yang akan datang," imbuh KH Said Aqil Siradj.

Tampaknya, perkataan Gus Dur tersebut relevan dan benar-benar terjadi hari ini.

KH Said Aqil Siradj melanjutkan, adanya ustadz dadakan sangat berbahaya bagi kehidupan beragama.

Terlebih jika ustadz dadakan tersebut menyerukan kebencian dan saling mengkafirkan.

"Sangat-sangat berbahaya, kalau orang sesama Islam saja gampang mengkafirkan, very-very danger, tidak ada danger selain ini," kata KH Said Aqil Siradj.

"Yang Islam itu seperti apa? Hanya mereka saja, yang lain kafir gitu?," imbuh KH Said Aqil Siradj.

KH Said Aqil Siradj menilai, keislaman tidak sekedar tercermin dari penampilan dan pakaian.

Melainkan keislaman tercermin dari kebaikan yang dilakukan kepada sesama manusia.

"Islam bukan pakaian, orang Islam adalah orang yang temannya tidak terganggung melalui lisannya dan tangannya," kata KH Said Aqil Siradj.

Lebih lanjut, KH Said Aqil Siradj mengajak segenap pihak untuk mengintrospeksi diri.

Juga bersikap proporsional dalam mencari rujukan informasi.

Minta Umat Islam Menahan Diri

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siradj mendorong seluruh umat Islam untuk menahan segala hal yang mampu membatalkan puasa di masa Ramadhan, termasuk menahan diri tidak menyebarkan ujaran kebencian dan mengadu masyarakat.

"Di masa puasa atau Ramadhan ini itu esensinya adalah menahan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti menahan diri untuk tidak menyebarkan kebencian, adu domba, dan sebagainya," ujar katanya kepada Kompas.com, Senin (13/5/2019).

Hal itu disampaikan KH Said Aqil Siradj menyusul kasus dugaan makar yang menjerat seorang pria berinisial HS (25). HS dikenakan pasal makar karena mengancam memenggal Presiden Joko Widodo.

Ancaman itu ia lontarkan saat demo di depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, pada Jumat (10/5/2019) siang.

Ia pun menyesalkan apa yang dilakukan oleh HS. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan hal serupa mengingat saat ini umat Islam sedang menjalani puasa.

"Sebagai umat Islam kita harus sadar bahwa kini sedang masa Ramadhan sebagai salah satu rukun Islam. Secara hakikat, kita harus menahan egoistis dan hawa nafsu, itu ada kendalinya, tidak bisa dibiarkan begitu saja. Tidak boleh kita menyakiti, menghina, merendahkan, dan meresahkan orang lain," katanya kemudian.

Ditanya Ancaman Penggal Kepala Seorang Pria Berinisial HS, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

3 Laporan Ujaran Kebencian dan Makar terhadap Permadi

KH Said Aqil Siradj mengingatkan kepada umat Islam untuk tidak melakukan hal yang tak berakhklak dan berbudaya.

Dalam situasi politik saat ini, masyarakat memang memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat maupun aspirasi, namun hal tersebut harus diimplikasikan sesuai aturan.

"Dalam pemilu ini ada menang dan yang kalah, itu wajar. Kalau ada yang tidak terima ya ada jalurnya. Demo ya boleh dalam menyampaikan ekspresi ketidakpuasan, tapi harus ada akhlaknya dan budayanya. Indonesia ini bangsa yang berakhlak," tegas KH Said Aqil Siradj.

Sesama umat manusia, lanjutnya, juga tidak boleh mengancam orang lain, apalagi berencana menghilangkan nyawa seseorang.

Baginya, setiap individu harus menjadi orang yang menjaga persatuan, keamanan, perdamaianan, dan kenyamanan bagi lingkungan di sekitarnya.

Profil KH Said Aqil Sirodj

Prof Dr KH Said Aqil Siradj lahir di Cirebon 03 Juli 1953. Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PBNU periode 2010 - 2015.

Pada bulan April 2018, KH Said Aqil Siradj terpilih menjadi salah satu tokoh muslim berpengaruh di dunia yang berada di urutan ke-22 yang dirilis oleh The Muslim 500 yang diselenggarakan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre di Amman, Jordania.

KH Said Aqil Siradj mengenyam pendidikan keagamaan di Arab selama lebih dari 13 tahun.

Berdasarkan silsilah nasab KH Said Aqil Siradj merupakan dzuriyah Rasullullah yang ke-32.

Pasangan: Nur Hayati Abdul Qodir
Anak: Muhammad Said Aqil, Rihab Said Aqil, Nisrin Said Aqil, Aqil Said Aqil
Orang Tua: Aqil Siradj, Afifah Harun

Pendidikan:
S1 Universitas King Abdul Aziz, jurusan Ushuluddin dan Dakwah, lulus 1982
S2 Universitas Umm al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, lulus 1987
S3 University of Umm al-Qura, jurusan Aqidah / Filsafat Islam, lulus 1994

Pendidikan Non-Formal:
1. Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon
2. Pesantren Hidayatul Mubtadi’en Lirboyo Kediri (1965-1970)
3. Pesantren Al-Munawwir Krapyak Jogjakarta (1972-1975)
4. Stadium General STAI Mathaliul Falah Kajen Margoyoso Pati

 (*)

Artikel ini dikutip dari TRIBUNJATIM.COM dan Kompas.com

Berita Terkini