Bagaimana tidak, ketika ulama lainnya terang-terangan berada di sisi Capres 02 Prabowo Subianto, Ustadz Yusuf Mansur boleh dibilang berdiri di barisan depan pendukung Capres 01 Joko Widodo.
Atas sikap politiknya itu, Ustadz Yusuf Mansur pun kerap dinyinyiri netizen.
Siapakah Ustadz Yusuf Mansyur?
Berikut profil dan perjalanan karier Ustadz Yusuf Mansur
Dilansir dari wikipedia, Yusuf Mansyur terlahir dengan nama Jam'an Nurkhatib Mansur.
Ia lahir dari keluarga Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah dan sangat dimanja orang tuanya.
Sejak kecil, ia anak yang cerdas, sehingga tampak kecerdasannya itu dari cara menangkap
pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat.
Madrasah ini didirikan Uyutnya, KH Muhammad Mansur yang dikenal dengan panggilan, Guru
Mansur
Belakangan sekolah dikelola Uwanya, KH Ahmadi Muhammad.
Yusuf Mansur memanggilnya, Ayah Mamat.
Sejak usia 9 tahun, Kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas mimbar untuk
berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadhan.
Tamat MI , kemudian melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah, yaitu lembaga pendidikan yang dikelola oleh keluarganya, KH Achmadi Muhammad.
Dan Yusuf Mansur, adalah siswa paling muda usianya dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.
Karena di usia 14 tahun, ia lulus dari Mts Chairiyah Mansuriyah, pada tahun 1988/1989, sebagai
siswa terbaik.
Dari Mts Chairiyah Mansuriyah, kemudian ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol
sebagai lulusan terbaik.
Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di
Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang
diungkap oleh Prof Dr H Amin Suma, MA MH.
Namun, berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
Terjun ke Bisnis, Sampai Dipenjara
Pada tahun 1996, ia terjun di bisnis informatika.
Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit hutang dan membuatnya masuk rumah tahanan
selama 2 bulan.
Hal serupa kembali terulang pada tahun 1998.
Saat di penjara itulah, ia menemukan hikmah tentang sedekah.
Selepas dari penjara, ia mencoba memulai usaha dari nol lagi dengan berjualan es di terminal
Kali Deres.
Berkat kesabaran dan keikhlasan sedekah pula akhirnya bisnisnya mulai berkembang dari semula
berjualan dengan termos, lalu gerobak sampai kemudian memiliki pegawai.
Hidup Yusuf Mansyur mulai berubah saat ia berkenalan dengan seorang polisi yang memperkenalkannya dengan LSM.
Selama bekerja di LSM itulah, ia membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang.
Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya sewaktu di penjara saat rindu dengan orang tua.
Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.
Yusuf Mansur sering diundang untuk bedah buku tersebut.
Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya.
Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah kehidupan nyata.
Gaya bicaranya yang simpel dan apa adanya saat berdakwah membuat isi ceramah mudah dicerna dan digemari masyarakat.
Ia sekarang tengah menggeluti bisnis network yaitu VSI (Veretra Sentosa Internasional).
Yusuf Mansur juga menggagas berdirinya Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) yang mencetak penghafal Qur'an melalui pendidikan gratis bagi para dhuafa yang ada di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Bulak Santri.
Alamatnya di Jl Ketapang Poncol, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
Dana dari program ini diambil dari sedekah jamaah Wisata Hati.
Data diri:
Nama: Yusuf Mansur
Instagram: @yusufmansurnew
Lahir: Jakarta, 19 Desember 1976
Kebangsaan: Indonesia
Nama lain: Ustadz YM
Pekerjaan: Pimpinan Pesantren, Penceramah, Pengusaha, Penulis
Istri: Siti Maemunah
Anak: Wirda Salamah Ulya Mansur, Qumii Rahmatal Qulub Mansur, Muhammad Kunn Syafii
Mansur, Muhammad Yusuf Al Haafidz Mansur, Aisyah Humairoh Hafidzoh Mansur
Orang tua: Abdurrahman Mimbar (Ayah), Humrifíah (Ibu)
Karya:
Buku Mencari Tuhan Yang Hilang
Sinetron Religi Maha Kasih
Film dan Sinetron Kun Fayakuun.