Granat Aktif yang Ditemukan di Solor Kemungkinan Dibawa Suami dari Timor Timur

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasie Ops Sat Brimob Polda NTT, AKP Bayu Purdantono, S.I.K (kanan) ketika menunjukkan granat dan tas di Mako Detasemen Gegana Sat Brimob Polda NTT, Sabtu (30/3/2019).

Sebuah granat aktif buatan Korsel yang ditemukan di Kelurahan Kampung Solor Kota Kupang kemungkinan dibawa suami dari Timor Timur

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kupang, Yanti (39) kaget menemukan satu granat dalam tas milik almarhum suaminya.

Temuan granat aktif buatan Korea Selatan itu ditemukan saat ia sedang membersihkan rumahnya yang terletak di RT 12 RW 04 Kelurahan Kampung Solor, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang pada Jumat (29/3/2019).

Dubes RI untuk Timor Leste Selenggarakan Expo Pesona Indonesia di Oecusse

Karena takut, ia pun menghubungi kerabatnya yang merupakan anggota Polres Kupang. Kerabatnya langsung menghubungi Sat Brimob Polda NTT.

Demikian disampaikan oleh Kasie Ops Sat Brimob Polda NTT, AKP Bayu Purdantono, S.I.K kepada wartawan di Mako Detasemen Gegana Sat Brimob Polda NTT, Sabtu (30/3/2019) sore.

Camat Kupang Tengah Prihatin Warganya Belum Miliki Jamban Sehat

"Ketika ia (Yanti) beres-beres rumah lalu ada tas yang berisi benda bulat warna hijau dan berat. Karena benda ini membuat dia ketakutan, maka ia mengontak saudaranya," paparnya.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya segera berkoordinasi dengan Kapolsek Kelapa Lima, AKP Didik Kurnianto SH dan menurunkan Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Sat Brimob Polda NTT.

Tim Jibom yang turun ke lokasi melakukan pengamatan dan melalui X-Ray memastikan bahwa benda mencurigakan tersebut adalah sebuah granat aktif.

Dijelaskannya, granat berukuran segenggam tangan orang dewasa itu merupakan produk lama buatan Korea Selatan sekitar tahun 1970.

Jangkauan atau radius granat tersebut, lanjut AKP Bayu, sekitar 10 meter hingga 15 meter.

"Jarak radiusnya sekitar 10 sampai 15 meter. Kalau pecah serpihannya sampai kecil-kecil. Mirip dengan granat di TTS. Hanya saja ini lebih serius efeknya. Karena ini barang lama. Ini hand Grenade (granat tangan) yang biasa digunakan untuk mengejutkan dan melumpuhkan lawan dengan jarak 10-15 meter kalau di medan tugas bisa mengenai 2-3 orang dewasa," jelasnya.

Sementara itu, dari keterangan Yanti, lanjut AKP Bayu, granat tersebut kemungkinan besar dibawa oleh sang suami saat berada di Timor-Timur (Republik Demokratik Timor Leste sekarang).

Sang suami diketahui merupakan warga eksodus Timor Timur tahun 1999 dan sering berkoordinasi serta membantu pihak keamanan dalam masa integrasi Timor Timur dengan Republik Indonesia.

"Setelah kami mintai keterangan, memang suaminya dulu bekerja di Tim-Tim (RDTL) dan sering bertukar informasi dengan pihak keamanan, mungkin ketika berpindah (eksodus) ke sini beberapa barang itu terbawa," jelasnya.

Menurutnya, apa yang telah dilakukan Yanti merupakan satu tindakan yang tepat karena segera menghubungi pihak keamanan untuk mengamankan granat tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini