"Jadi kita akan bagi dalam tiga sesi setiap hari karena komputer kurang hanya tersediah 92 unit saja. Ketersediaan komputer ini juga kita sebagian kita pinjam dari siswa dan guru, sedangkan sebagiannya kita pengadaan sendiri,"kata Rambu Mbangi.
Rambu Mbangi juga mengatakan dari total 275 siswa peserta UNBK itu, tidak ada yang bermasalah, semuanya dipastikan akan mengikuti baik USBN maupun UNBK.
Rambu Mbangi juga meminta kepada Pemerintah Propinsi NTT agar bisa memberikan tambahan bantuan Komputer sebab ketersediaan komputer saat ini sangat kurang. Apalagi pada UNBK tahun depan dipastikan jumlah peserta UNBK semakin bertambah banyak.
• Dari 98 Sekolah di Manggarai Barat hanya 2 SMP Terapkan UNBK, Ini Sekolahnya
Asri Mbangi Bangar, S. Pd juga menambahkan karena kekurangan komputer maka pihaknya membagi dalam tiga sesi pada setiap hari. Komputer 92 unit tersebut tersediah atau dibagi dalam 3 ruang Lab.
Asri Mbangi juga berharap saat pelaksanaan UNBK nantinya, terkait listrik harus dijaga oleh pihak PLN. begitu juga terkait signal internet harus dijaga juga oleh pihak Telekomsel seperti pelaksanan UNBK pada tahun sebelumnya, sehingga tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan.
Sementara itu untuk SMA Negeri 1 Kambera, di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera terpaksa melaksanakan ujian Nasional dengan menggunakan ujian nasional kertas pensil (UNKP), sebab ketersediaan komputer di sekolah tersebut hanya sekitar kurang lebih 40 unit saja sementara jumlah peserta ujian Nasional di sekolah itu sebanyak 173 orang siswa.
"Kita terpaksa melaksanakan sistem UNKP saja karena komputer tersediah hanya kurang lebih 40 unit saja. Kita mau laksanakan UNBK tetapi tidak cukup ketersediaan komputer sementara dalam aturan UNBK harus laksanakan dalam satu hari maksimal hanya 3 sesi saja jadi tidak mencukupi,"jelas Wakasek Kurikulum SMA negeri 1 Kambera Hadana Ola, S.Pd saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Rabu (13/3/2019).
Handana juga mengatakan, meskipun pada tahun ini pelaksanaan ujian nasional hanya berbasis UNKP, namun pihaknya optimis pada tahun 2019 mendatang pihaknya juga akan melakukan UNBK.
• Dua Korban Tenggelam di Pantai Kewapante-Sikka, Kursi Kosong UNBK Milik Steven di SMK Tawa Tana
"Sehingga kita berharap kepada Pemerintah agar bisa memperhatikan keluhan kita ini. Memang kita sudah usulkan kepada Pemerintah juga untuk bantu Lab Komputer tapi belum terealisasi, mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasi permintaan kita ini, agar kami juga bisa melakukan UNBK,"ungkap Handana.
Handana juga menjelaskan, jumlah peserta ujian Nasional yang diusulkan ke pusat dari sekolah tersebut sebanyak 174 orang siswa, namun setelah diusulkan 1 orang siswa laki-laki diantaranya tidak mau sekolah lagi, sehingga hanya 173 orang peserta saja yang siap mengikutu UNKP. (*)
Area lampiran