Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donovan
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Sanggar Seni Gare Wali dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Mauponggo, Kabupaten Nagekeo tampil memukau dalam acara Sosialisasi, Advokasi dan KIE Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Provinsi NTT bersama Mitra Kerja 2019 di Aula Paroki St. Mikhael Maukeli, Sabtu (9/3/2019).
Dalam acara selingan, kelima orang penari dari Sanggar Gare Wali tampil memesona dan membawakan dua jenis tarian.
Diantaranya Tarian Gani Rai dan Dero Kreasi yang diiringi dengan musik dero budaya khas Nagekeo.
• FPPN Kembali Gelar Aksi Damai di Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo
Mengenakan kostum berwarna kuning keemasan dipadukan dengan celana jeans panjang berwarna hitam diikat dengan selendang khas Nagekeo, kelima penari itu terlihat lincah memainkan gerakan demi gerakan.
Lenggak-lenggok tubuh mereka sangat kompak melakukan gerakan pada beberapa ragam tari saat menari.
Tangan dan kakipun terlihat lihai memperagakan berbagai gerakan.
Usai menari, mereka mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari ratusan lebih peserta kegiatan yang memadati aula tersebut.
Mereka memberikan aplous meriah kepada para penari tersebut.
Ditemui Pos Kupang setelah menari, para penari mengungkapkan isi hatinya masing-masing.
• Pemerintah Provinsi NTT Komit Pelaksanaan UNBK Di Sekolah Masing-Masing
Mereka menyampaikan rasa bangga dan senang bisa diberikan kepercayaan melalui Sanggar Gare Wali untuk mengisi acara di kegiatan KKBPK Provinsi NTT.
Magdalena Wea Dese, mengatakan dirinya bergabung di Sanggar Gare Wali pada tahun 2018.
Menurut Magdalena, semua proses yang terjadi adalah berkat dan perlu disyukuri karena bisa dipilih menjadi anggota Sanggar Gare Wali.
"Saya sudah lima kali tampil. Tentu bangga sekali. Bakat bisa dikembangkan," ujar siswi yang akrab disapa Len ini.
Apliana Denggu, mengaku bergabung dengan Sanggar Gare Wali karena hobi. Hobinya sejak usia SD membuat Apliana terus mengembangkan minat dan bakatnya untuk menari.
• Manfaat dan Efek Samping Biji Tomat yang Perlu Anda Ketahui!
Sanggar Gare wali adalah tempat ia belajar banyak hal. Mulai dari disipilin, ragam dan kebersaman dalam tim.
"Saya senang karena sejak SD sudah mengikut kegiatan menari. Makanya ketika SMA masuk menjadi anggota sanggar," ujar siswi yang akrab disapa Apli ini.
Ia berharap agar penari Sanggar Gare Wali tetap esksis dan ikut mengambil bagian dalam acara-acara di Mauponggo dan sekitarnya.
• Heboh, Ini yang Dirasakan Syahrini di Malam Pertama Tidur dengan Reino Barack
Penari lain, Agnes Theresia Bupu Toyo, mengaku dirinya senang karena di sekolah diajarkan menari. Sanggar Gare Wali menjadi tempat ia belajar menari.
Hobi dan bakat yang sudah melekat pada dirinya membuat ia terus belajar tentang menari.
"Kami saling berbagi dengan teman, ada hal yang baru diperoleh. Senang bisa dikenal banyak orang," ujarnya.
Ia mengaku dengan adanya Sanggar ini membawa nama sekolah dikenal masyarakat luas.
• Begini Cara Olah dan Manfaat Kulit Nenas Untuk Kesehatan, Jangan Dibuang!
Sementara, Yuliana Kartika Titu Kaka, mengatakan, sejak Sekolah Dasar sudah ikut menari.
Ia mengaku kebersamaan memang sangat dibutuhkan dalam tarian ini. Karena memang kekompakan sangat dibutuhkan.
"Kami didampingi oleh ibu guru dan jadwalnya memang diatur supaya tidak bertabrakan dengan pelajaran sekolah," ujarnya.
Anggelia Putri Dolorosa Lowa Pati mengaku setiap Senin dalam seminggu mengikuti latihan. Dan, katanya, kerja sama tim dan kekompakan harus menjadi tanggungjawab bersama. (*)