Dalam rekamannya, Clain menyatakan delapan anggota ISIS mengenakan sabuk bom bunuh diri dan melakukan penembakan massal dalam "serangan yang diberkati".
Dalam video propaganda itu, Clain mengancam bahwa serangan mematikan yang terjadi di Paris pada 2015 merupakan awal dari serangan selanjutnya.
Macquere menuturkan dia tidak ingin kembali ke Perancis yang merupakan anggota koalisi AS dalam memerangi ISIS di Suriah tersebut.
"Mereka sudah membunuh suami dan anak saya. Saya tidak menginginkan apapun dari mereka. Mereka sudah memberi luka kepada saya," ratap Macquere. (Kompas.com)