Laporan wartawan pos-kupang.com, eginius mo’a
POS-KUPANG.COM,MAUMERE---Pasca meninggalnya dua anak yang menderita Demam Berdarah Denque (DBD), spesialias anak RSUD dr.TC.Hillers Maumere di Pulau Flores, Propinsi NTT, dr. Mario Nara, mengingatkan masyarakat tidak terkecoh dengan kondisi tromobosit normal pada pemeriksaan panas hari pertama.
Mario, dihubungi POS-KUPANG.COM, Minggu (17/2/2019) malam, mengatakan, dua anak yang meninggal di RSUD karena DBD grade empat /Dengue Syok Sindrome. Adeodatus Gagu (11) asal Paga meninggal Kamis (15/2/2019) di UGD. Ia dibawa ke UGD dalam kondisi syok kesadaran menurun.
Sedangkan Mikael Gerik (8 bulan) asal Waidoko, Kota Maumere meninggal Sabtu (16/2/2019) siang di ruang rawat anak datang ke RSUD dalam kondisi panas tinggi, kejang berulang dan kesadaran menurun.
“Kasus pertama sudah periksa satu di Puskesmas. Hasil pemeriksaan darah normal jadi dianggap bukan DBD. Setelah hari kelima, kondisi menurun. Ini karena pada kasus infeksi dengue pemeriksaan trombosit pada hari pertama sampai ketiga panas bisa normal dan mulai menurun pada hari ke-empat, lima dan enam dari awal panas.
• Warga Tanam Pisang di Jalan - Ini Tanggapan Camat Alak
Kita tidak boleh terkecoh dengan nilai trombosit yang normal pada hari pertama sampai ketiga panas. Jika panas tetap berlangsung sampai hari keempat dan lima, kita harus periksa ulang darah lekosit dan trombosit.
Mario menambahkan, saat ini sekitar 12 anak yang sedang dirawat di RSUD Maumere. “Untuk jumlah pastinya, besok bisa tanya ke kepala ruangan perawatan atau manajemen,” kata Mario. *)