POS-KUPANG.COM | SOE - Mayoritas sekolah menengah pertama ( SMP ) di Kabupaten TTS masih menggunakan media Kertas dan Pensil dalam Pelaksanaan UN.
Hanya tiga SMP, yaitu SMP Negeri 3 Soe, SMPK Sint Vianney Soe dan SMP Teknik Anugerah yang sudah menerapkan UN berbasis komputer.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Edison Sipa mengatakan, keterbatasan jaringan dan perangkat komputer menyebabkan hingga 2019 mayoritas SMP di TTS masih menggunakan UN berbasis kertas pensil.
• Sedih! Jenazah TKI Asal Flores Belum Bisa Dipulangkan, Ini Alasannya
Untuk SMPK Sint Vianney SoE dan SMP Teknik Anugerah tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan UN berbasis komputer.
Sedangkan untuk SMP Negeri 3 Soe, merupakan tahun pertama pelaksanaan UN berbasis komputer.
• Purnawirawan TNI-Polri: Harapan Kami, Jokowi yang Bisa Membawa Bangsa Ini Lebih Baik ke Depan
"Maunya seluruh SMP di Kabupaten TTS kalau bisa ujiannya pakai komputer sudah, tetapi kita diperhadapkan dengan keterbatasan komputer dan jaringan yang ada. Kita berharap, kedepan bisa lebih banyak lagi sekolah yang menerapkan UN berbasis komputer, " ungkapnya saat ditemui POS-KUPANG.COM, Sabtu (9/2/2019) di seputaran Kota SoE.
Untuk soal UN sendiri lanjut Edison, ?25 persen materi soal disusun oleh Kementerian Pendidikan, sedangkan 75 persen disusun oleh panitia ujian dari Kabupaten. Sedangkan untuk penentuan kelulusandikembalikan kepada pihak sekolah.?
"Tahun ini tidak menggunakan standar nilai untuk menentukan kelulusan Ujian Nasional, karena penentuannya oleh sekolah bersangkutan sehingga lulus atau tidaknya peserta ujian berdasarkan pada kebijakan dan pertimbangan sekolah asal," jelasnya.
Ketika disinggung jumlah peserta UN SMP di Kabupaten TTS, Edison mengatakan, total 10.413 siswa-siswi yang mengikuti UN tahun ini. Dengan rincian, 4.934 siswa dan 5.479 siswi.
Walaupun penentuan kelulusan dikembalikan kepada pihak sekolah, Edison tetap mengimbau kepada seluruh siswa-siswi untuk belajar dengan giat guna mendapatkan nilai UN yang memuaskan. Dengan Nilai UN yang baik, akan memudahkan siswa diterima di sekolah menengah atas (SMA) yang didaftar.
"Jangan karena kelulusan dikembalikan ke sekolah jadi anggap remeh UN, tidak boleh itu. Harus tetap serius dan giat belajar sehingga nilai UN nantinya bisa bagus. Kalau nilai UN sudah bagus, siswa-siswi jadi muda mendaftar dan diterima di SMA yang didaftar," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)