• Dul Jaelani dan Al Menangis Ingat Ayahnya, Ahmad Dhani Dipenjarakan dan Huni Sel Berbau Pesing
• FAKTA Terbaru Siswi Kelas 6 SD Diperkosa Sopir Bemo di Kamar Kosan Berkali-kali dalam Semalam
• Heboh! Anak SD dan Siswa SMP Menikah, Pengantin Laki-Laki Masih Duduk di Bangku Kelas 5 SD
"Gambaran mudahnya seperti batu pipih yang dilemparkan secara menyamping ke danau, batu itu meloncat-loncat dan akhirnya tetap tengelam. Begitu juga dengan kendaraan, hilang traksi yang mengakibatkan slip baik saat akselerasi atau pengereman," ucapnya.
Menurutnya, banyak orang masih belum tahu mengenai bahaya melintasi genangan air ketika hujan lebat. Apalagi ditambah dengan kondisi ban yang sudah aus atau tidak memiliki profil yang memadai untuk di lintasan basah.
Salah satunya adalah gejala aquaplaning, dimana ban mobil mengapung karena alur ban tidak mampu memecah air.
Lantas, apa yang menjadi penyebab aquaplaning?
"Pertama adalah kurangnya tekanan angin yang jauh di bawah standar atau ban cenderung kempes yang menyebabkan daya cengkeram tapak ban ke permukaan jalan tidak maksimal," tegas Adrianto Sugiarto Wiyono, Intruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) kepada GridOto.com.
Cek kondisi ban dengan alat ukur tekanan angin ban.
Karena ketika terdapat beban tapak ban cenderung melengkung ke atas dan tidak menempel pada permukaan jalan.
Sehingga alur pada ban tidak bisa memecah genangan air secara maksimal ketika melewati genangan air.
"Kemudian faktor berikutnya adalah genangan air yang dilewati terlalu tinggi," ujar Adrianto.
Semakin tinggi genangan air pada jalan, semakin kuat juga tekanan air yang membuat ban mobil mengambang dan tidak menempel permukaan aspal.
Hal ini juga didukung dengan kecepatan mobil yang terlalu tinggi ketika melewati genangan air.
"Air memiliki massa dan tekanan, ketika mobil melaju terlalu cepat ban tidak memiliki kesempatan untuk menempelkan tapaknya ke permukaan aspal dan memecah genangan air," jelas Adrianto.
Yang terakhir dan yang terpenting adalah alur ban yang sudah tipis atau ban botak.
Fungsi alur pada ban adalah untuk memecah genangan airsehingga mengurangi tekanan air pada genangan yang bisa menyebabkan ban mengambang.
Ban yang botak otomatis tidak bisa memecah genangan air di jalan sehingga terjadi aquaplaning.
"Perlu diingat, semua jenis ban akan mengalami gejala aquaplaning dalam kondisi tersebut," Adrianto menggaris bawahi.
Bahaya Aquaplaning
Saat ban kehilangan penapakan atau penjejakan di permukaan jalan, maka upaya pengereman dan pengendalian setir menjadi tidak tidak efektif.
Hal ini dapat menyebabkan mobil tidak bisa direm atau keluar dari jalur semestinya.
Jika ini terjadi di jalan yang ramai maka dapat menyebabkan terjadinya tabrakan.
Dalam kondisi ekstrim aquaplaning atau hydroplaning dapat menyebabkan mobil mengalami kecelakaan tunggal serius seperti terbalik atau menabrak bangunan di pingir jalan.
Setiap pengendara mobil harus mewaspadai dan mencegah terjadinya aquaplaning atau hydroplaning saat melintasi jalan yang tergenang air terutama saat hujan deras, di mana pandangan mata kurang begitu jelas.
Meskipun aquaplaning merupakan pengalaman yang membahayakan, terutama jika keempat ban mengalami hydroplaning, hal yang terpenting adalah bersikap tenang saat mengalami Aquaplaning atau hydroplaning.
Beberapa kasus kecelakaan yang terjadi akibat Aquaplaning atau hydroplaning justru dikarenakan pengemudi mengambil langkah antisipasi ekstrim akibat panik seperti melakukan pengereman mendadak atau membelok dengan tajam, padahal kondisi jalan sedang sepi.
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya hydroplaning pada ban mobil.
Kecepatan yang lebih tinggi mengurangi tekanan permukaan ban pada air yang tergenang.
Bobot mobil yang lebih ringan mengurangi tekanan permukaan ban pada air yang tergenang.
Telapak ban yang sudah aus mengurangi penjejakan (traksi) permukaan ban dengan permukaan jalan yang tergenang air.
Genangan air yang lebih dalam akan mempercepat kehilangan penjejakan ban.
Komposisi air genangan yang lebih kental atau memiliki densitas yang lebih tinggi (misalnya karena pengaruh minyak, lumpur, dsb) akan meningkatkan waktu pemindahan air karena tekanan permukaan ban.
Tekstur permukaan jalan yang lebih halus memperpanjang durasi Aquaplaning.
Cara Mengatasi Aquaplaning
Saat musim hujan, jangan remehkan jalanan basah atau genangan air yang dilewati mobil.
Soalnya hal tersebut bisa menghambat perjalanan atau malah mengancam keselamatan.
Baiknya saat melewati jalanan basah atau genangan tetap berhati-hati dan kurangi kecepatan.
“Kalau tetap ngebut bisa aquaplaning,” ujar Gerry Rosanto, Instruktur Senior Rifat Drive Labs kepada GridOto.com (7/2/2018).
Menurut Gerry, aquaplaning adalah kondisi saat keadaan ban seolah mengambang.
“Mengambang karena air yang berada di alur permukaan ban terlalu banyak dan tidak dapat dibuang secara sempurna,” tuturnya.
Oleh karena itu ban bisa kehilangan traksi Sob.
Terus gimana cara mengatasinya ya?
“Usahakan posisi setir tetap lurus saat dalam pengereman, kalau posisi setir lurus mobil itu akan tetap lurus saat kehilangan traksi,” ucap Gerry.
Selain itu jangan meng-counter setir secara tiba-tiba, usahakan untuk menahannya saja. (kompas.com/GridOTO.com/bebet)