POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pihak Puskesmas Oebobo gencar mendistribusikan bubuk Abate kepada masyarakat untuk mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD), Senin (28/1/2019).
Distribusi bubuk Abate tersebut bahkan dibagikan para petugas kesehatan pada awal bulan Desember 2018 lalu di tiga kelurahan yang berada di wilayah kerjanya yakni Kelurahan Oebobo, Kelurahan Oetete dan Kelurahan Fatululi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Puskesmas Oebobo, drg. Suwidji Dyah R. Banamtari kepada POS-KUPANG.COM ketika ditemui di Puskesmas Oebobo di Jalan Palapa, Kelurahan Oebobo, Kota Kupang.
• Joni Kala Tempati Kamar Nomor Tiga, Begini Kondisi Tempat Tidurnya
"Pembagian bubuk abate jauh sebelum musim hujan dan ada KLB ini apalagi masuk musim hujan ini. Kami juga sudah koordinasi ke semua kelurahan dan kalau ada yang masih kurang langsung dikomunikasikan ke sini," ungkapnya.
Dikatakannya, jika ada pasien yang terindikasi DBD (suspek) maka akan diperiksa gejala penyakitnya oleh dokter dan diperiksa trombositnya di laboratorium yang tersedia lalu dirujuk ke rumah sakit.
• Kejari TTU Lakukan Penyelidikan Dugaan Korupsi Proyek Hotmix Jalan Dalam Kota
"Kalau di puskesmas masih suspek artinya masih dicurigai. Kalau sudah pasti DBD petugas akan turun penyelidikan langsung di lokasi lalu diberitahukan ke Dinas Kesehatan apakah difoging atau tidak," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya selama ini konsisten mengadakan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) termasuk pembagian bubuk abate kepada masyarakat.
Petugas Survelens Puskesmas Oebobo, Ike Giri ketika ditemui di ruang kerjanya mengatakan, sejak Puskesmas Oebobo membuka Posko KLB DBD terdapat enam pasien yang disangka mengidap DBD dimana memiliki trombosit yang rendah dan demam tinggi.
"Dari tanggal 23 Januari 2019 sampai hari ini, ada enam orang tersangka DBD. Belum pasti atau positif. Kalau sebelumnya tidak ada," ungkapnya
Dia menjelaskan, keenam pasien tersebut telah dirujuk ke rumah sakit dan kepastian terkena DBD ditentukan oleh pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
"Kalau diagnosa pasti terkena DBD, kita dapatkan dari rumah sakit langsung ke Dinas Kesehatan (Dinkes) P2P baru Dinkes keluarkan data sesuai dengan wilayah kerja yang akan ditindaklanjuti oleh kami di puskesmas," ungkap Ike ditemani petugas DBD, Tabita Timu.
Tindak lanjut Puskesmas Oebobo, kata Ike, akan melakukan penyelidikan epidemiologi, pemantauan Genetik dan pembagian Abate dilokasi kasus dan 100 meter di area kasus.
Terkait pembagian bubuk Abate, jelas Ike, pihaknya telah melakukan oada akhir tahun lalu dan didistribusikan kepada masyarakat guna mencegah dan mengantisipasi DBD.
"Saat kami turun lapangan pendataan untuk program Keluarga Sehat yang merupakan program secara nasional. Kami langsung membagikan Abate. Jadi para petugas door to door dan wajib mendata dan sekalian kami bagikan Abate," katanya.
Dalam berbagai kesempatan pihaknya juga gencar mengsosialisasikan 3M plus yakni menguras dan menutup rapat tempat penampungan air serta menyingkirkan barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
"Kami sering sosialisasi 3M Plus. Plusnya itu menggunakan Abate, obat anti nyamuk, jangan menguntungkan pakaian di belakang pintu untuk menghindari gigitan nyamuk," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)