Puskesmas Bakunase Siapkan Pojok Abate dan Posko DBD.Yuk Simak!

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TOTO SIHONO Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti dan DBD

POS- KUPANG. COM|KUPANG - Puskesmas Bakunase menyiagakan pojok abate. Pojok ini terdapat tempat abate yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Jumat (25/1/2019), pojok abate ini berada persis dekat ruang kerja Kepala Puskesmas Bakunase. Terdapat wadah yang didalamnya terisi abate.

Pojok Abate ini sempat dipindahkan ke lokasi posko. DBD. Karena di posko DBD ini juga terdapat sejumlah petugas‎ yang mengemas Abate ke dalam plastik untuk nanti dibagikan kepada masyarakat.

Selain pojok abate yang sudah ada selama ini, Puskesmas Bakunase juga membuka posko DBD.

Posko ini siaga selama 1x 24 jam.

Di posko ini terletak di bawah ruang pertemuan atau Aula Puskesmas Bakunase.

Kepala Puskesmas Bakunase,dr.Maria Veronica Ivonny D. Ray sedang mengawasi pengemasan Abate di posko DBD Puskesmas Bakunase, Jumat ( 2 1/2019) (POS KUPANG/OBY LEWANMERU)

Di posko ini ada beberapa sarana untuk penanganan DBD. Nampak ada beberapa tempat tidur dan peralatan medis.

Sedangkan di bagian luar terdapat beberapa petugas yang mengemas Abate. Abate-abate ini disiapkan secara gratis untuk dibagikan kepada masyarakat yang datang ke puskesmas ini.

Sementara pelayanan di puskesmas ini juga terdengar ada petugas yang menginformasikan kepada masyarakat yang ke puskesmas atau pasien soal waspada terhadap DBD.

Masyarakat juga disampaikan bahwa ada persiapan Abate yang bisa diambil untuk dibawa pulang.

Sementara itu ada juga sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi bidang kesehatan yang ikut membagikan abate.

Warga Penfui Timur Mengeluh Jalan Area Lanudal Rusak Berat

Usai Deklarasi, Bupati Kamelus dan GMPS Langsung Turun ke Jalan Bersihkan Sampah

Ada yang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undana dan ada juga dari beberapa STIKES di Kota Kupang.

Kepala Puskesmas Bakunase, dr.Maria Veronica Ivonny D. Ray mengatakan, setiap hari petugas di puskesmas itu selalu mengumumkan kepada masyarakat soal kesiapan abate di pojok abate.

"Jadi melalui pengeras suara, kita informasikan kepada masyarakat soal ketersedian abate di pojok abate. Abate ini ketersediaannya cukup dan diberikan secara gratis kepada masyarakat," katanya.

Dikatakan, setiap masyarakat yang hendak mengambil abate diminta memberikan atau menulis identitas atau data pada formulir yang sudah disiapkan puskesmas, sehingga pihaknya bisa mengetahui perkembangan pendistribusian abate.

"Selain itu, dengan identitas warga yang sudah ambil abate itu menjadi pegangan kami. Ketika ada kasus DBD,maka kita bisa cross check nama pasien dengan nama keluarga yang sudah mengambil atau mendapat pembagian abate," ujarnya.

Ivonny mengatakan, identitas masyarakat itu berupa nama kepala keluarga, jumlah tampungan atau bak air dirumah,sehingga pembagian abate disesuaikan dengan jumlah tampungan air.

Upaya itu, lanjutnya,menjadi evaluasi pihak puskesmas,apakah warga itu setelah mendapat abate apakah digunakan atau hanya disimpan.

"Jadi untuk abate ini,selain petugas distribusi kerumah-rumah, masyarakat juga bisa sendiri mengambil di pojok abate. Kita sudah kemas di plastik-plastik‎ dan bisa langsung diambil masyarakat," ujarnya.

Buka Posko

Sementara itu, Puskesmas Bakunase juga membuka Posko DBD.‎ Posko ini dibuka 24 jam setiap hari.

"Kami sudah bukan posko ini sejak 2 Januari 2019 lalu. Petugas stand by 24 jam dan dibagi dalam shift mulai pagi mulai pukul 05:00-pukul 21:00 wita, pukul 21:00 wita hingga pagi," kata dr. Ivonny.

Dia menjelaskan, di puskesmas tentu pihaknya selalu melakukan promosi kesehatan, selain melakukan promosi kesehatan di kelurahan -kelurahan yang merupakan cakupan layanan Puskesmas Bakunase.

"Ada delapan kelurahan yang dilayani oleh puskesmas ini. Kaitan dengan promosi kesehatan, kita ada duta promosi kesehatan (promkes). Duta promkes ini ada tiga orang dan diambil dari masyarakat sendiri," katanya.

Dijelaskan,semua petugas di puskes‎mas harus bisa melakukan promosi kesehatan dengan cara masing-masing, terutama soal pelayanan kesehatan,termasuk promosi pencegahan DBD.

‎"Kita berharap dengan adanya pojok abate dan juga posko DBD ini,maka upaya-upaya pencegahan DBD bisa dilakukan semaksimal mungkin," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Berita Terkini