Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM-RUTENG-Tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina Reo yang sering mengangkut BBM Ke SPBU Iteng, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai sering kandas di Puncak Golo Lusang, Desa Umung, Kecamatan Satar Mese.
Pasalnya, ruas jalan yang sering membuat mobil tangki kandas selalu disebut jalur maut. Akibat, jalannya sudah sempit lalu berada di tikungan tajam.
Jika pengguna jalan yang salah mengambil jalur bisa menyebabkan terjadi kecelakaan lalu lintas.
Maka itu, ruas jalan di tikungan pertama Ruteng-Iteng yang dianggap jalur maut ternyata benar adanya.
• BREAKING NEWS : Di Kupang ! Bayi Ini Dibuang di Tepi Sungai Usai Melahirkan
Pada Senin (21/1/2019) pagi, POS-KUPANG.COM yang mau meliputi kerja bakti massal warga Satar Mese memperbaikki jalan Ruteng-Iteng menyaksikan langsung arus lalu lintas di jalur tersebut.
Lubang-lubang yang ada sepanjang jalan membuat lalu kendaraan terhambat. Badan jalan yang sudah diperbaikki rusak dan aspal terkupas karena air masuk ke badan jalan lalu mengikis aspal.
Jalan-jalan yang rusak semuanya tidak ada drainase sehingga ketika musim hujan air pun merusakki jalan.
Yang lebih menyedihkan lagi, angkutan yang melintas dari Iteng-Ruteng ketika tiba di tikungan Golo Lusang penumpang harus turun dari angkutan.
Penumpang terpaksa turun karena kendaraan yang mau melintas harus tancap gas akibat jalannya rusak dan licin.
Apalagi di ruas jalan tikungan cukup tajam lalu penuh dengan dedak padi.
“Kalau angkutan dari Iteng mau ke Ruteng semua penumpang harus turun dan jalan kaki. Biar sopinya sendiri di atas angkutan. Penumpang turun karena takut mobilnya mundur belakang lalu bisa masuk jurang. Mobil tangki pertamina pernah kandas. Maka itu, mereka takut melintas kalau lagi hujan. Jalannya pasti licin,” kata Kraeng Arnoldus warga Desa Lungar di lokasi kerja bakti.
Kraeng Arnoldus yang ditemui mengaku, tikungan di Golo Lusang sering dinamakan tikungan maut.
“Kalau salah putar stir pasti bahaya. Maka itu penumpang angkut sering turun karena takut angkutannya tidak bisa mendaki,” ujar Kraeng Arnoldus.
POS-KUPANG.COM yang berada di lokasi tikungan maut menyaksikan ada dua angkutan yang mau ke Ruteng semua penumpang turun.
Bahkan angkutan dari Ruteng-Iteng pun harus berhati-hati ketika memasukki tikungan maut tersebut.
Kendaraan roda dua pun yang melintas kalau berboncengan harus turun sehingga motornya bisa melintas.(*)