Menurut Obed, predikat kota terkotor bisa memotivasi masyarakat agar dapat mengelola sampah rumah tangga.
Selain itu menjadi tantangan bagi masyarakat Kota Kupang untuk bisa keluar dari predikat tersebut.
"Persoalan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab dinas kebersihan tapi semua pihak sesuai tupoksi masing-masing. Lurah dan RT harus bekerja sama dengan baik," ujarnya.
Obed mengatakan tupoksi Dinas Kebersihan sudah jelas, yakni mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA). Namun masalah yang dihadapi, perilaku masyarakat tidak membuang sampah di TPS dan pemulung masih mengorek-ngorek sampah.
Dia mengakui Dinas Kebersihan kekurangan tenaga penyapu, sopir, awak dan taman. Pihaknya masih membutuhkan 200 lebih tenaga.
"Kalau masyarakat menuntut maka harus diberikan kendaraan. Kami diperintahkan kerja tapi fasilitas kurang. Dulu gubernur pernah menjanjikan lima dump truk tapi sampai sekarang tidak pernah diberikan," terangnya.
Obed menyadari tidak bisa jalan sendiri tapi perlu kolaborasi dengan lurah dan RT agar kota menjadi bersih.
Selain itu, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk melakukan operasi tempat sampah di dalam kendaraan. Tujuannya agar jangan membuang sampah sembarangan.
"Sekarang kita sudah ada mobil patroli sampah. Malau didapati orang membuang sampah pada pukul 10.00 Wita dan pukul 17.00 Wita maka langsung dikenakan denda," ujarnya.
Obed menyebut kelurahan penghasil sampah terbanyak adalah Oesapa, Kuanino, Nunbaun Sabu, Lai-Lai Besi Kopan (LLBK), Bonipoi, Kampung Solor dan Kelurahan Fatubesi.
Jika dilihat per instansi/lembaga maka Bagian Umum Setda Kota Kupang sebagai penghasil sampah terbanyak.
Mengenai armada, Obed menjelaskan ada 36 armada melayani 51 kelurahan.
Satu armada mengangkut sampah sekitar 6-8 kubik, setiap hari masing-masing armada tiga kali beroperasi.
Menurut Obed, idealnya setiap kelurahan dilayani satu armada. Sedangkan jumlah petugas kebersihan sebanyak 253 orang.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Kupang, Nithanel Pandie mengatakan, predikat kota terkotor menampar wajah Kota Kupang.