Hanya selisih tiga jam, penjambretan kembali terjadi dengan terduga pelaku yang sama.
Kejadian pertama menimpa seorang mahasiswi di depan Panti Asuhan Aisyiah, lorong sebelah Barat Kampus UMK sekira pukul 16.00 Wita.
Kejadian kedua sekira pukul 17.30 Wita menimpa seorang wanita di depan Sekretariat PKS NTT, Jl. Keuangan Negara.
Pada kejadian pertama, pelaku berhasil membawa lari tas korban berisi laptop.
Sedangkan pada kejadian kedua, pelaku berhasil membawa lari tas korban berisi uang senilai Rp 2 juta, HP Android dan sejumlah berkas penting.
Namun berkas penting milik korban dikembalikan setelah terjadi negosiasi melalui handphone antara pelaku dengan korban.
Penjambretan di Kompleks UMK tidak hanya terjadi Sabtu (12/1/2019).
Sehari sebelumnya, seorang guru di TK Aisyiah III, Hadijah Bethan juga menjadi korban penjambretan dengan terduga pelaku yang sama.
Hadija harus merelakan Handphone Samsung J2 dibawa lari pelaku. Dan, pada Senin pekan ini, juga terjadi tindakan yang sama dengan terduga pelaku yang sama menimpa seorang mahasiswi di depan Kampus UMK.
• Ramalan Zodiak Selasa 15 Januari 2019, Taurus Konflik, Scorpio Gembira, Sagitarius Kacau
• Cabut Laporan, Dosen Politani Kupang Pilih Mahasiswi Selingkuhannya Ketimbang Istri dan Anaknya?
Menurut para saksi yang ditemui di TKP pada Sabtu sore, penjambretan yang terjadi pada Sabtu sore merupakan yang ke-6 kali dengan terduga pelaku yang sama.
Hadija mengungkapkan, penjambretan yang menimpa dirinya terjadi pada Jumat sekira pukul pukul 09.00 Wita dengan TKP di depan TK Aisyiah III, Jalan AH Nasution 2, Kelurahan Kayu Putih dan berlangsung begitu cepat sehingga membuatnya tidak memiliki kesempatan menyelematkan tas miliknya.
"Saat itu saya tak mampu berteriak, seperti dihipnotis. Setelah jarak 10 meter baru saya teriak," kata Hadijah, Minggu (13/1/2019).
Seorang saksi bernama Zaini yang sempat membuntuti pelaku, mengungkapkan, pelaku terakhir masuk melalui gang samping rumah mantan Walikota Kupang, Yonas Salean dan keluar di Jalan Piet Manehat depan Kantor Radio Verbum Kupang menuju Oebufu melalu Jalan Thamrin terus menuju Maulafa arah ke Perumahan Lopo Indah Kolhua Kupang.
"Kami kehilangan jejak karena pelaku masuk melalui lorong sempit dan juga terhalang kendaraan di lampu merah pertigaan ke Maulafa-Tofa-Oepura," kata Zaini.
Zaini mengungkapkan, pada kejadian kedua, pelaku dan korban sempat berdialoh melalui telepon seluler.