Berita Kota Kupang

Aliansi Peduli Kemanusiaan Demo : Nakertrans Bertanggungjawab atas Peristiwa yang Menimpa Selfina

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selfina Etidena

5. Meminta Gubernur NTT untuk segera mencopot jabatan Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Timur dan membebastugaskan oknum Satgas TPPO yang terlibat masalah pencekalan ini.

6. Prosedur TPPO perlu diatur secara baik dan dilaksanakan oleh petugas yang memiliki wawasan dan sikap yang baik agar tidak lagi terjadi kasus Selfina-Selfina pada masa yang akan datang.

Usai menggelar demo di kantor Nakertrans, rombongan bergerak menuju kantor Gubernur NTT, meminta Gubernur segera memecat Plt. Nakertrans.

Setelah melewati perdebatan yang berlangsung cukup panas, Muhamad Ansor, selaku Wakil Ketua Komisi V menyatakan, bahwa pihaknya akan memberangkatkan Selfina ke Yogyakarta besok sore, Selasa (15/1/2019).

"Yah besok baru kita urus kebarangkatan Selfina," ungkap Ansor. Terkait urusan dengan Nakertrans, besok kita adakan pertemuan dengan Plt. Kadis Nakertrans," ungkapnya.

Selfina Menangis Usai Pertemuan di Gedung DPRD

Selfina Etidena, tak kuasa menahan tangis saat ditemui Pos Kupang, usai pertemuan di gedung DPRD Provinsi NTT. Perlahan ia mengusap air matanya.

"Dalam hati kecil saya, saya ingin agar secepatnya saya bisa ke Yogyakarta dan lanjutkan kuliah," ungkap Selfina terbata-bata, didampingi, pamannya, Ones Lande.

Selfina mengatakan, sudah hampir dua minggu ia tidak mengikuti kuliah dan ia rindu untuk segera bergabung bersama teman-teman.

Apalagi, kata dia, saat ini dirinya tengah mempersiapkan skripsinya. "Teman-teman saya sudah lebih maju, sudah ada yang bab 1 lalu saya masih di sini dalam kondisi yang tidak baik," ungkapnya.

Ia mengaku masih trauma dengan perlakuan petugas di Bandara El Tari Kupang saat menginterogasi dirinya. "Yah kalau ingat itu, trauma. Saya takut, jangan-jangan nanti saya ke Yogyakarta bisa dicekal lagi, atau dapat perlakuan yang kurang baik," Ungkap.

Ia berterima kasih untuk dukungan dan perhatian dari semua sahabat, kenalan dan keluarga yang sudah mendukungnya.

Diceritakannya, di Alor, ibunya gelisah dan cemas gara-gara mendengar informasi bahwa saat ini Selfina masih tertahan di Kupang.

"Mama kalau telefon pasti menangis, tanyakan keadaan saya. Adik-adik saya juga cemas dan gelisah bukan main," ungkap Selfina.

Ia merasa kasihan dengan ibunya yang saat ini berjuang sendirian memberatkan anak-anak, sebab ayahnya sudah meninggal.

Ones Lande menambahkan, Selfina sangat diharapkan untuk menjadi tulang punggung keluarga, sebab Selfina adalah anak sulung dalam keluarga. "Dia ini anak yatim, jadi saya pribadi, ibu dan adik-adiknya tentu sangat berharap Selfina bisa menjadi tumpuan keluarga," ungkap Ones.

Rombongan lalu bergerak menuju Polda NTT, untuk melanjutkan demonstrasi dan menyerahkan berita acara kepada Polda terkait peristiwa yang menimpa Selfina untuk diproses secara hukum.(Laporan Reporter Pos Kupang, Laus Markus Goti

Berita Terkini