Berita NTT

105 TKI Asal NTT Meninggal di Luar Negeri, Saatnya Berantas Human Trafficking, Termasuk Backingnya

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenasah Kris Kolo (23), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal desa Ekateta, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang saat tiba di Bandara El tari Kupang, Minggu (1/7/2018) malam.

Pertama, Perwakilan RI dan Kemenlu RI harus bekerja ekstra kerja bekerja sama dengan konsul Tenaga Kerja Kemenaker, BNP2TKi, IOM, ILO, lembaga-lembaga agama, jejaring nasional dan internasional (CSO) beserta negara-negara yang ada PMI-nya untuk mendata PMI kita di luar negeri ata caca Jiwa  Warga NKRI agar solusinya komprehensif.

Kedua, negara harus serius mempersiapkan  CPMI, baik untuk AKAN (Angkatan Kera Antar Daerah) maupun AKAD (Angkatan Kerja Antardaerah) dengan melibatkan semua stakeholder tidak main sendiri-sendiri lagi  tapi bekerja sama untuk menyiapkan SDM Indonesia yang handal, memiliki kapasitas dan keahlian melalui Balai Latihan Kerja Profesional dan diurus melalui Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) sebagaimana amanat UU PMI No. 18 Tahun 2017.

Ketiga, Negara harus serius berantas mafia human trafficking, termasuk backing-backingnya.

50 Meninggal Tak Wajar

Sementara itu, menurut catatan Sinode GMIT di tahun 2016 kurang lebih 50 orang TKI/TKW asal NTT yang meninggal dunia secara tidak wajar.

Tahun 2017 menjadi komitmen bersama untuk meminimalisir angka ini dan bila perlu jangan ada lagi warga NTT yang menjadi TKW pulang dalam keadaan tragis.

Negara harus hadir melindungi rakyat sebagaimana pemngamanan konstitusi. Semua masyarakat berkomit dan menjaga perdagangan orang.

Perhatian pemerintah pusat cukup besar ke NTT melalui persahabatan yang baik melalui pemerintah pusat dan pemerintah daerah memberikan perhatian kepada wilayah NTT sebagai sebuah wilayah terpinggirkan.

Untuk itu, perhatian pemerintah pusat bagi pembangunan di NTT berjalan bersama dengan keberpihakan kepada masyarakat, jangan sampai kepentingan investor lebih diutamakan.

Jika itu terjadi, kelihatan NTT makin maju dan mentereng tetapi rakyatnya tetap hidup dalam kemiskinan menjadi korban gizi buruk, perdagangan orang, angka kematian ibu dan bayi meningkat.

Mohon keseriusan semua pihak terhadap isu perdagangan orang baik dalam pencegahan, pendanaan, pendampingan dan rehabilitasi dan memulangkan korban ke dalam keluarganya. (kompas.com/pos-kupang.com)

Berita Terkini