Baca tanpa iklan
Dari rumah itu, polisi mengamankan pisau, golok, dua buah cutter, dan dua telepon seluler beserta sebuah jam tangan milik korbannya.
"Barang korban hendak dijual kembali. HP hampir dijual di Sentolo," kata Anggara.
Rizal sendiri pemuda satu anak yang tidak memiliki pekerjaan. Dulunya dia pernah jadi pedagang bakso.
Penampilan dia sangar dengan rambut yang dicat kuning. Pada anggota tubuhnya terdapat banyak tato dan bekas luka sayat, utamanya pada kedua tangan dan lengan.
Rizal mengaku, sebelum beraksi, dirinya sengaja minum minuman keras terlebih dulu bersama temannya. Ia memilih mencegat korbannya di sebuah jalan sepi. Ia tak memilih siapa korbannya.
Modusnya, ia menyuruh korban berhenti sambil menodongkan pisau. "Saya langsung nodong gitu saja. Suruh berhenti," kata dia. (*)