Baca tanpa iklan
POS-KUPANG. COM | KUPANG -- Sampai saat ini integrasi Kartu Jamkesda dan KTP-E ke kartu JKN belum terealisasi. Hal ini karena BPJS Kesehatan belum memberikan data yang diminta oleh Walikota Kupang.
"Hari pertama masuk saya pimpin rapat dengan seluruh Kepala Puskesmas. Prinsipnya BPJS pro aktif untuk memberikan data kepada pak Wali sesuai dengan permintaan PBI-APBN. Apabila data sudah ada maka langsung integrasi sesuai instruksi Walikota. Oleh karena itu saya mengambil langkah bersama Puskesmas untuk koordinasi dengan BPJS. Karena setiap Puskesmas juga mendpaat jatah kepesertaan berkaitan dengan kapitasi," tuturnya.
Misalnya, kata dr Ari, Puskesmas Sikumana kapitasinya 20 ribu, bunyi Perjanjian Kerja Sama sudah ada hak dan kewajiban masing-masing.
Salah satunya penyiapan data kepesertaan. Oleh karena itu, ia meminta BPJS untuk menyiapkan data sehingga bisa bersama-sama kroscek di lapangan.
• Trend Penderita DBD Terus Menurun
• Memasuki Tahun Baru Tidak Terjadi Lonjakan Penumpang di Bandara Ende
• Kejari TTU Lakukan Penyelidikan Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa Letmafo Timur
"Jangan sampai ada duplikasi dan orang sudah meninggal masih dibayar preminya," ujarnya.
Maka sementara sesuai Perwali tentang pelayanan kesehatan menggunakan KTP-E dan Jamkesda tetap berlanjut di seluruh puskesmas dan juga di RSUD SK Lerik dan RSUD WZ Yohannes. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Yeni Rachmawati)