Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho merilis informasi resmi di Facebook BNPB yang menyatakan bahwa benar telah terjadi tsunami Anyer.
Bencana tsunami ini menerjang sejumlah pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang.
3. 20 meninggal dunia, 165 luka-luka, dan 2 orang hingga kini masih dinyatakan hilang.
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) membagikan informasi terkini mengenai jumlah korban jiwa dan dampak kerusakanakibat tsunami Anyer.
Update informasi terkini mengenai korban jiwa dan dampak kerusakanakibat tsunami Anyer, dibagikan melalui Facebook resmi BNPB sekitar satu jam yang lalu.
Informasi terkini yang dibagikan BNPB meliputi jumlah korban jiwa maupun dampak kerusakan lainnya akibat tsunami Anyer yang tercatat hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB.
Tsunami Anyer, Kemensos Terjunkan Tagana dan Dirikan Dapur Umum untuk Pengungsi
Tsunami Anyer dan Lampung, 20 Orang Meninggal Dunia, 165 Orang Luka-luka, 2 Orang Hilang
Ini Penjelasan Kepala BMKG Tentang Penyebab Terjadinya Tsunami di Anyer
Sementara itu, tsunami Anyer rupanya menimbulkan sejumlah kerusakan hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Pada laman Facebook resminya, BNPB turut merilis update jumlah korban yang dihimpun hingga (23/12/2018) pukul 04.30 WIB
Dari keseluruhan jumlah korban tersebut, wilayah terdampak bencana adalah daerah Pandeglang, Banten.
4. Puluhan rumah rusak berat
Di daerah Pandeglang saja tercatat sebanyak 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat, dan puluhan kendaraan rusak.
Daerah di Pandeglang yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, serta Pantai Carita.
Di tempat lain yakni di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung tercatat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.
Sedangkan, di Kabupaten Serang, Banten terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang.
Daerah yang mengalami dampak tsunami paling parah di Serang adalah di Kecamatan Cinangka.
Penanganan korban terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan, masyarakat sekitar.