Setelah menggunakan manusia sebagai dasar baru dam ini selesai.
Selain itu, dahulu kala, raja Kerajaan Pemecutan, Cokorda Pemecutan memiliki seorang patih yang sangat setia, namanya Sang Galing.
Suatu ketika, wilayah kerajaan Kesiman dilanda kekeringan, semua rakyatnya mengungsi ke Kerajaan Badung.
Saat itu Saung Galing mendapat pawisik, harus membuat bendungan supaya bisa mengairi lahan pertanian rakyat Kesiman.
Namun harus mengorbankan diri.
Sebelum menceburkan diri ke sungai, Saung Galing meminta pada raja untuk diberikan seekor kerbau berwarna putih yang diberi nama Yusmrana.
Kerbau ini harus diikat pada Kayu Santan yang terdapat di kawasan Dam Oongan untuk mengusir segala marabahaya yang terjadi di sungai Ongongan.
Setelah raja memenuhi permintaan Saung Galing, ia pun menceburkan dirinya bersama sang istri.
3. Dam Gronjongan
Dam ini terletak di kawasan Sukawati, Gianyar yang membendung Sungai Wus dan merupakan dam tertua di Gianyar.
Dam ini merupakan peninggalan Belanda.
Karena sulit membuat dam ini, konon pemerintah Belanda melakukan korban sepasang suami istri yang dijadikan pekelem.
4. Air Terjun Tegenungan
Air terjun ini dianggap sebagai rumah pedanda (pendeta) gaib.
Di sini konon dihuni pedanda gaib dan pernah tanpa sengaja dijepret kamera pengunjung saat sedang berfoto.