Berita NTT Terkini

PP Pemuda Katolik Akan Surati Mahkamah Konstitusi Terkait Pemilu 2019 Berdekatan Semana Santa

Penulis: Gecio Viana
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PP Pemuda Katolik, dr. Karolin Margret Natasa saat berfoto bersama seusai Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik di Swiss-Belinn hotel Kota Kupang, NTT, Minggu (9/12/2018) dinihari.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik periode 2018-2021 akan menyurati Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemilu 2019 yang berdekatan dengan Prosesi 'Semana Santa', ritual pekan suci Paskah di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT.

Hal itu dikatakan Ketua Umum (Ketum) PP Pemuda Katolik periode 2018-2019, dr. Karolin Margret Natasa kepada POS-KUPANG.COM seusai Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik di Swiss-Belinn hotel, Minggu (9/12/2018) dini hari.

Ia mengungkapkan, hal tersebut merupakan tindak lanjut dari Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik yang diselenggarakan di Kota Kupang.

"Ada satu rekomendasi kongres yang harus ditindaklanjuti yaitu surat dari kami Komda NTT untuk meminta kami menyurati Mahkamah Konstitusi (MK) berkaitan dengan pelaksanaan pemilu yang berdekatan dengan prosesi semana Santa di Kabupaten Flores Timur," ujarnya.

Jika pelaksanaan pemilu tetap dilaksanakan berdekatan dengan pesta demokrasi, lanjut Karolin, dikhawatirkan angka partisipasi pemilu masyarakat NTT khususnya masyarakat yang memeluk agama katolik akan rendah.

"Dikhawatirkan bukan saja di Larantuka, Flores Timur, akan tetapi masyarakat yang berada di seluruh NTT kemungkinan akan meninggalkan kota dan akan melakukan ziarah keagamaan sehingga kemungkinan golput juga akan tinggi dan ini akan merugikan proses demokrasi," katanya.

"Nah, ini yang saya kira segera akan kami lakukan berkaitan dengan mandat dan rekomendasi," tambah mantan anggota Komisi IX DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 dari daerah pemilihan Kalimantan Barat ini.

Selain itu, Karolin yang terpilih secara aklamasi karena mendapat dukungan penuh dari 20 Komisariat Daerah untuk kedua kalinya sebagai ketua umum mengatakan, pihaknya berjanji akan konsisten menjalankan amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya

Tiga Hari Berjuang Melintas Hutan Papua!  Simon Selamat dari Pembantaian Kelompok Bersenjata

"Ini merupakan tugas dan tanggungjawab yang berat bagi saya, tadi dalam pembukaan dan dialog yang sudah berlangsung, tantangan ke depan akan semakin berat, tapi sebagai ketua umum terpilih berdasarkan mandat kongres, tugas saya adalah melaksanakan rekomendasi-rekomendasi yang sudah dibahas dalam dua komisi yakni komisi internal dan komisi eksternal," tegasnya.

Ia menjelaskan, rekomendasi dari komisi internal kongres tetap mengedepankan konsolidasi organisasi dan terus merevisi pola kaderisasi Pemuda Katolik agar sesuai dengan konteks kekinian

Terkait rekomendasi eksternal, kata Karolin, Pemuda Katolik akan memberikan perhatian lebih terkait dengan kondisi kebangsaan, pluralisme, keberagaman, isu-isu yang berkaitan dengan Prolegnas.

"Ke depan karena legislasi juga menjadi perhatian kita dan menurut rekomendasi kongres Pemuda Katolik harus bisa memberikan sumbangan pemikiran dalam pembahasan undang-undang ke depan, bukan hanya satu dua undang-undang dalam waktu dekat ini tapi secara kontinyu," ucapnya.

Ia menjelaskan, dalam kongres kali ini juga disampaikan isu-isu terkait lingkungan, isu lokal dan isu HAM di Papua dan isu-isu tersebut akan dirumuskan dalam program kerja tiga tahun ke depan dalam kepemimpinannya.

"Dalam kepengurusan organisasi sebelumnya kami masih berkutat dalam konsolidasi organisasi akan tetapi mencermati dialog yang terjadi dalam kongres kali ini kami melihat banyak persoalan-persoalan lokal di daerah yang kalau dibiarkan akan berpotensi mengganggu keberagaman dan persatuan bangsa dan menjadi problem yang dihadapi langsung oleh rakyat," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini