Laporan Reporter POS--KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus
POS--KUPANG.COM | LABUAN BAJO--Dermaga kayu di TPI baru Kampung Ujung Labuan Bajo perlu diperpanjang.
Pasalnya, dermaga kayu yang sudah bangun dan digunakan saat ini kadang-kadang tidak bisa dimanfaat saat air laut surut.
Demikian yang disampaikan oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dari Partai Hanura, Blasius Janu.
"Dermaga kayu itu harus diperpanjang lagi, ditambah seratus meter lagi. Dermaga itu digunakan untuk tempat bongkar muat ikan nelayan tetapi kalau air laut surut kapal tidak bisa sandar karena airnya kering," kata Blasius kepada wartawan, Rabu (5/12/2018).
• 7 Fakta Kelompok Separatis Papua Pimpinan Egianus Kogoya, Sandera dan Perkosa Tenaga Kesehatan
Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Mabar ini menambahkan, pembangunan pemecah gelombang juga sangat dibutuhkan karena di tempat itu gelombangnya sangat tinggi pada musim tertentu.
"Pemecah gelombang sangat dibutuhkan supaya kapal-kapal di bawah 7 GT aman. Di tempat itu setiap tahun gelombang tinggi pada Bulan Desember sampai Februari," kata Blasius.
Sebelumnya diberitakan, pengguna Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang baru di Kampung Ujung Labuan Bajo, mengeluhkan sempitnya lahan parkir di fasilitas yang dibangun oleh PT ASDP itu.
Salah satu warga Labuan Bajo Haji Hasanudin, menyampaikan itu di hadapan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Komisaris Utama PT ASDP Lalu Sudarmadji, saat acara syukuran pembangunan TPI tersebut, Jumat (30/11/2018).
"Lahan parkir di TPI ini sangat sempit. Para pembeli ikan yang datang sulit memarkirkan kendaraan karena sempit. Kami mohon agar dibangun lebih luas lagi," kata Hasanudin.
Selain tempat parkir, bangunan pemecah gelombang di sekitar TPI itu kata dia tidak ada. Padahal kawasan itu rentan dengan gelombang tinggi.
"Kami mohon bangun juga pemecah ombaknya. Di sini rawan sekali gelombang pada bulan dua atau tiga," kata Hasanudin.(*)