Berita Kabupaten Kupang

  Kaum Ibu Noelbaki Dilatih Manfaatkan Sampah Anorganik

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ket foto :PK/Edi Hayong Kaum ibu di Desa Noelbaki ketika mendengarkan arahan instruktur dalam kegiatan keterampilan mengelola sampah anorganik, Selasa (4/12/2018

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong

POS KUPANG.COM I NOELBAKI----Utusan kaum ibu dari lima dusun di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, mendapat pelatihan keterampilan memanfaatkan sampah anorganik.

Pelatihan yang dibimbing instruktur dari Badan Lingkungan Hidup NTT ini dimaksudkan agar sampah yang ada tidak terbuang percuma karena memiliki nilai ekonomis dan tidak mengotori lingkungan.

Kepala Desa Noelbaki, Melkisedek Keubana kepada POS KUPANG.COM di sela-sela kegiatan di Kantor Desa Noelbaki, Selasa (4/12/2018) menjelaskan, kegiatan pelatihan bagi kaum ibu ini merupakan program desa terutama pemberdayaan kaum perempuan.

Untuk itu, pihaknya mengundang tim dari provinsi untuk membagi ilmu dan keterampilan bagi kaum ibu dalam memanfaatkan sampah anorganik.

BREAKING NEWS - Tanah Longsor di Sumba Barat Tutup Ruas Jalan Waikabubak-Rua

Dijelaskannya, peserta yang dihadirkan merupakan utusan tiap dusun 4 orang dan mereka diberikan pembekalan dengan materi diikuti dengan praktek. Sampah anorganik yang disiapkan antara lain, kaleng bekas, koran, botol aqua dan dari bahan dasar ini akan dikelola menjadi barang yang sangat bernilai.

"Kita memang undang perwakilan dari lima dusun yang ada yakni Dusun Air Sagu, Kiuteta, Kuannoah, Dendeng dan Oehau. Tiap dusun 4 orang dan diharapkan setelah utusan ini dilatih dan sudah terampil maka setelah pulang wajib berikan ilmu ini kepada ibu-ibu lain di dusun mereka," katanya.

DPRD NTT Ajukan Dua Ranperda Prakarsa

Menurut Melkisedek, kegiatan pelatihan memanfaatkan sampah anorganik inipun untuk mendukung program bersih lingkungan yang sudah dicanangkan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat agar setiap wilayah tidak boleh ada sampah berserakan.

"Daripada sampah anorganik dibuang tidak beraturan, mendingan dimanfaatkan untuk tujuan meningkatkan ekonomi keluarga juga. Lingkungan bersih, warga juga dapat pemasukan dari hasil penjualan keterampilan itu. Kami berterima kasih kepada instruktur dari provinsi yakni Ibu Maria, Erna dan Frida yang begitu telaten mendampingi, membimbing kaum ibu untuk membuat keterampilan dari sampah anorganik ini," ujar Melkisedek. (*)

)

 
 

 
 
 
 
 
 

Berita Terkini