Berita Kabupaten TTU

BPKH Wilayah XIV Kupang Gelar Pelatihan dan Pemotretan Kawasan Hutan di NTT

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para petugas dari BPKH, Kementrian Lingkungan Hidu dan Kehutanan, Serta Pilot dari Asia Aito Teknologi foto bersama sebelu pesawat ultraligth saat hendak take off untuk melakukan pemotretan di Lapangan Sasi, Kamis (29/11/2018).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU--Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIV Kupang bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jendral Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) serta Asia Airo Teknologi melakukan tranning pesawat Ultraligth dan pemotretan hutan di wilayah Provinsi NTT.

Kegiatan yang digelar di Lapangan Sasi, Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu itu dimulai sekira pukul 07:00 Wita. Kegiatan yang dimulai dengan latihan pesawat ultraligth, dilanjutkan dengan pemotretan kawasan hutan di Kabupaten TTU.

Penanggung Jawab Kegiatan Tranning Pesawat Ultraligth Marthen Kabiay dari BPKH Wilayah XIV Kupang NTT kepada Pos Kupang, Kamis (29/11/2018) pagi mengatakan, hasil yang diharapkan dari kegiatan pelatihan oleh pilot dari Asia Airo Teknologi dapat optimal dalam menerbangkan pesawat tersebut.

Nenek Ini Terkurung 4 Hari dan Tak Bisa Keluar dari Rumah. Begini Kisahnya

Selain itu, Marten juga mengharapkan, hasil dari kegiatan terseut, tidak hanya dapat menerbangkan pesawat, akan tapi dapat mengoptimalkan penggunaan alat pemotretan sampai pada pengolahan data mengenai hasil pemotretan.

"Karena rencana kami kedepan tidak hanya fokus di wilayah tertentu saja di Pulau Timor ini tetapi kami upayakan semaksimal mungkin memotret seluruh kawasan hutan yang ada di NTT ini agar dapat dioptimalisasi, terpantau dan termonitor melalui kegiatan ini ," ungkapnya.

Marten menambahkan, kegiatan pelatihan dan pemotretan kawasan hutan yang dilakukan tersebut dalam rangka melaksanakan proyek nasional yaitu Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) milik pemerintah pusat.

"Jadi pesawat ini akan terbang di wilayah-wilayah indikatif, yang sudah direncanakan sebagai masuk dalam wilayah TORA itu, sehingga kami fokus lakukan pemotretan di wilayah indikatif yang telah ditentukan," ungkapnya.

Sementara itu, Purnomo dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jendral Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) memgatakan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2013 membeli 15 unit pesawat ultraligth dengan tujuan membantu melaksanakan tugas dan fungsi dari BPKH.

"Dan salah satu pesawat, kami distribusikan kepada BPKH XIV Wilayah Kupang. Fungsi alat ini mendukung tupoksi dari BPKH diantaranya pemantauan kawasan hutan dan tapal batas dari udara," ungkapnya.

Dijelaskannya, pesawat tersebut sebenarnya pesawat yang digunakan untuk kegiatan sport. Namun pihaknya melakukan modifikasi pada beberapa bagian pesawat dengan memasang alat pemotretan untuk melakukan pemantauan dan pemotretan kawasan hutan yang ada.

"Jadi pesawat ini didukung dengan GPS, kita pasang tanda-tanda yang dimana areal itu akan difoto. Sehingga hasilnya itu mempunyai akurasi yang cukup tinggi," ungkapnya.

Sementara itu, Pilot dari Air Asia Teknologi Eko Setono sekaligus intruktur dalam kegiatan traning tersebut mengatakan, pesawat yang dipakai dalam traning itu berjenis Trike buatan Australia Aiborn. Pesawat tersebut menggunakan mesin rotaks 582 dengan 65 power dan dapat mengangkut dua penumpang.

"Ketinggian jelajah pesawat ini bisa mencapai kurang lebih 1.000 meter atau 1 kilo meter sedangkan ketinggian ideal untuk melakukan pemotretan kurang lebih 700 meter," ungkapnya.

Pesawat trike tersebut, kata Eko, selain digunakan untuk melakukan pemotretan, juga dapat digunakan untuk melakukan patroli udara dalam rangka pengawasan hutan dari udara.

Halaman
12

Berita Terkini