Rumusan penanggulan bencananya adalah 20-20-20. Maksudnya, bila terjadi gempa lebih dari 20 detik, masyarakat harus mencapai titik yang aman di ketinggian 20 meter sebelum 20 menit. Ia mengatakan kegiatan simulasi oleh BNPB ini baru kali ini diadakan di SMAN 1 Kupang.
Wakil Kepala SMAN 1 Kupang, Irawan Pandu Soecipto mengungkapkan kebahagiaannya bisa jadi salah satu sekolah tindakan simulasi bencana. Dia berharap simulasi ini dilakukan dalam cakupan yang lebih besar lagi. "Bagaimana cara menanggulangi kalau siswa 1.700 orang?" katanya.
Kegiatan simulasi di halaman SMAN 1 Kupang hanya melibatkan siswa kelas X dan XI dan disaksikan oleh Kepala BNPB NTT, Tini Thadeus, Kasubditgakkum Polda NTT Ibrahim Made, Kepala Seksi Sumber Daya Basarnas Kupang, Supardi, Dadi Gunawan dari Korem 161 Wirasakti, Robert Owen dari BMKG NTT, para petugas PMI dan BNPB NTT. Pada kesempatan itu juga diserahkan sertifikat dari
Kepala BNPB NTT kepada SMAN 1 Kupang sebagai sekolah tanggap bencana. Sertifikat diterima Irawan Pandu Soecipto. (ricko wawo)