Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG-KEPALA Perwakilan BI NTT, Naek Tigor Sinaga yang dikonfirmasi Senin (5/11/2018) mengatakan, Koperasi Sekunder Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis -Arabika Flores Bajawa (MPIG AFB) resmi menjadi binaan BI NTT, Pemerintah Kabupaten Ngada dan Bank NTT pada 24 September 2018.
Pendampingan yang dilakukan BI kepada UMKM binaan meliputi penguatan kelembagaan, penguatan produksi, fasilirasi permodalan dan fasilitasi pemasaran. "BI juga akan mengawal tercapainya kualitas produk kopi sesuai standar," ujarnya.
Baca: UMKM Kopi Binaan BI Kerja Sama Indokom Jual Satu Juta Liter Kopi HS Basah Kopi
Baca: BREAKING NEWS: Usai Dibuang, Bayi Yang Baru Dilahirkan Tewas Dimakan Anjing
Pada business matching, jelas Tigor, telah dilakukan fasilitasi terkait pemasaran produk dan permodalan.
Selanjutnya, BI NTT akan mengawal akses permodalaan MPIG-AFB terhadap Bank NTT, khususnya dari realisasi kredit dan jumlah plafon sesuai kebutuhan modal kerja.
"Melalui pendampingan peningkatan produksi yang dilakukan baik bimbingan teknis maupun fasilitas produksi, BI NTT juga akan mengawal tercapainya kualitas produk kopi sesuai standar yang disepakati oleh MPIG-AFB dengan PT. Indokom pada business matching yang dilakukan pada FESyar," jelas Tigor.
Ia mengatakan, BI melakukan pendampingan secara formil sejak ditandatanganinya MoU dengan koperasi sekunder pada 24 September 2018.
Konsultan UMKM BI NTT, Yosep Boli Sura, yang dikonfirmasi Senin (5/12/2018) terkait UMKM kopi binaan BI yang telah melakukan kesepakatan bisnis dalam kegiatan FESyar mengatakan, ada empat koperasi primer dan satu koperasi sekunder.
"Kami baru tahap awal bersama mereka. Hasil identifikasi, salah satu tantangan mereka adalah akses modal yang memadai. Karena itu kami fokus membuat link untuk menghubungkan mereka dengan lembaga perbankan," ujarnya.
Baca: Ulah Bule Ambil Uang di ATM, Dua Pemuda Ini Alami Nasib Tak Diduga
Ke depan akan fokus memperkuat aspek SDM dan kelembagaan, produksi dan produktivitas, pasar dan modal.
Sejauh ini, kata Yosep, peran pemerintah daerah dan NGO seperti VECO Indonesia juga sangat luar biasa dan menjadikan kopi arabika Flores Bajawa sebagai komoditas unggulan berorientasi ekspor.
Lima koperasi primer memiliki unit prosesing kopi masing-masing yang keseluruhan berjumlah 92 unit pengolahan hasil.
Anggota Koperasi Sekunder MPIG-AFB
1. Koperasi Primer Kaghomasa
Ketua : Marselina Walu
2. Koperasi Primer Famasa
Ketua : Dominikus Maghi
3. Koperasi Primer Papawiu
Ketua : Leonardus Naru
4. Koperasi Primer Primavera
Ketua : Leonardus Suri Leu
5. Koperasi Primer Papataki
Ketua : Ignasius Jawa Sebo (*)