Berita pendidikan

Waow! Semua Guru Mardi Wiyata Berkumpul di Mbay, Kepoin Yuk

Penulis: Romualdus Pius
Editor: Apolonia Matilde
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Sebanyak 257 guru dari Yayasan Mardi Wiyata Malang mengikuti Jambore di Mbay, Kabupaten Nagekeo. Jambore dilakukan tanggal 20 Okotober hingga 24 Oktober 2018 lalu.

Jambore tersebut mengusung tema 'Solidilitas Mardi Wiyata Menuju Quality Berpacu Membalik Arus Mencari Kita Di Tengah Aku'.

Ketua panitia, Andreas Avelino Sumbi, kepada Pos Kupang, Kamis (1/11/2018) di Ende, mengatakan jambore melibatkan enam lembaga pendidikan yang bernaung dibawah Yayasan Mardi Wiyata, yakni SMAK Frateran Ndao, SMAK Frateran Maumere, SMAK Frateran Podor, SMAK Thomas Aquinas Sumba, SMP Frateran Ndao, dan SMP Frateran Maumere.

Baca: Nasib AME Raincoat Setelah Jaket Cokelatnya Dibeli Jokowi

Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah 257 orang, yang terdiri dari SMAK Frateran Ndao sebanyak 32 orang, SMAK Frateran Maumere sebanyak 40 orang, SMAK Frateran Podor sebanyak 44 orang, SMAK Thomas Aquinas Sumba sebanyak 46 orang, SMP Frateran Ndao sebanyak 23 orang, SMP Frateran Maumere sebanyak 42 orang, dan panitia penyelenggara sebanyak 30 orang.

Menurut Andreas, jambore diisi dengan perayaan ekaristi yang dipimpin, Pater Sandro, SVD. Seusai misa para kontingen jambore disambut dengan upacara adat Nagekeo. Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Nagekeo, Drs. Elias Djo.

Elias Djo, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Yayasan Mardi Wiyata, Fr. Monfoort, BHK, yang sudah memilih Kabupaten Nagekeo menjadi tempat pelaksanaan jambore sekolah-sekolah Mardi Wiyata.

Jambore juga diisi dengan workshop tentang pengembangan program kaur-kaur yakni kaur kurikulum, kaur kesiswaan, kaur Humas, dan lomba paduan suara yang dibawakan oleh setiap kelompok dari setiap unit kerja. Paduan suara ini menampilkan lagu-lagu daerah dan lagu berbahasa asing.

Baca: Guru dan Kasek SLB Negeri Kota Kupang Ikut Pelatihan Peningkatan SDM

Andreas mengatakan, setiap sekolah bisa mengembangkan program sekolah dengan berusaha belajar dari unit kerja lain dan melihat setiap peluang yang ada dalam masyarakat.
Jambore juga diisi dengan fun games, global development village (GDV), dan pentas budaya.

Ketua panitia pusat, Dionosius Endik Siswanto, mengatakan kegiatan jambore diselingi dengan game-game kreatif. Namun, dibalik game terdapat banyak nilai yang bisa diambil sebagai poin penting dalam membangun unit kerja masing-masing.

Dionsius menyampaiakan materi GDV pada jambore membantu peserta untuk mengembangkan hidupnya di tengah masyarakat global.

Baca: Ratusan Istri ASN Ikut Seminar Kanker Serviks! Ini Manfaatnya

Peserta, katanya, diharapkan mengembangkan kekhasan daerahnya seperti pangan lokal dan kebudayaan daerah, tanpa terbawa arus globalisasi yang akhirnya menghilangkan kebudayaan dan kekayaan daerah.

Fr. Monfoort, BHK, menegaskan guru-guru yayasan Mardi Wiyata hendaknya terus eksis dan berkiprah dalam tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik yang handal di tengah arus zaman yang terus mengeruk nilai-nilai kebaikan.

Dia berharap semua guru tidak mudah menyerah dalam mengemban tugas luhur sebagai penjala manusia. (*)

Berita Terkini