Berita Nasional

Kenalkan Ini ' Nasi Komando' Makanan Khas TNI AL Saat Latihan Keras Di Hutan

Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kenalkan Ini ' Nasi Komando' Makanan Khas TNI AL Saat Latihan Keras Di Hutan.

POS-KUPANG.COM - Ternyata Saat Latihan Keras Komando Marinir TNI AL Ada Makanan Khas Namanya 'Nasi Komando' Ini Penampakannya.

Prinsip dalam pendidilkan militer TNI untuk membentuk pasukan komando adalah agar para prajurit bisa diterjunkan di berbagai medan ekstrem kapan saja.

Jika diamati, para pasukan TNI, khususnya Marinir TNI AL, yang sedang digembleng untuk menjadi pasukan komando semuanya mendapat pelatihan di luar batas kemampuan manusia.

Siswa pendidikan komando Marinir akan digembleng dalam suasana latihan seperti perang sungguhan.

Peringati Sumpah Pemuda Mahasiswa STIPAS Keuskupan Agung Kupang Bersih Pantai Pasir Panjang

 Hari Sumpah Pemuda: Ini 5 Artis Ternama Tanah Air Keturunan Pahlawan Nasional, Siapa Saja?

 Aduh Merdunya Suara Via Vallen Hingga Krisdayanti Nyanyikan Lagu Spesial Sumpah Pemuda

Begitu usai salat Subuh mereka langsung berlatih keras sepanjang hari menggunakan pakaian tempur lengkap dan berlatih sepanjang hari.

Untuk membangunkan para prajurit yang sangat mudah tertidur itu, biasanya pelatih menggunakan ledakan granat plastik selama tiga kali disusul tentetan bunyi tembakan.

Semua siswa komando mengenakan ransel di punggung yang beratnya sekitar 20 kg dan masing-masing prajurit membawa senapan serbu AK-47.

Hampir semua kegiatan untuk menggembleng pasukan komando itu dilakukan dalam kondisi berlari.

Pendidikan komando Marinir yang dilaksanakan selama tiga bulan ini memang penuh dengan ujian ketahanan baik mental, fisik maupun intelegensia serta tidak mengenal kompromi.

Ada lima tah

apan berat yang harus dilewati untuk dapat menyelesaikan pendidikan guna mendapatkan baret ungu Marinir  ini.

Tahap Laut menjadi ujian pertama yang harus dilalui, kemudian beranjak ke Tahap Komando, Tahap Hutan,  dan Tahap Gerilya Lawan Gerilya (GLG).

Tahap yang  terakhir adalah Tahap Lintas Medan dengan menempuh jarak 300 km dari Banyuwangi menuju Surabaya.

Jarak itu ditempuh  dengan berjalan kaki memotong 4 pegunungan di Jawa Timur.

Agar semua siswa komando mampu mengikuti semua latihan yang sangat berat itu, para pelatih menyiapkan dukungan berupa makanan yang cukup memadai.

Halaman
12

Berita Terkini