Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM|KUPANG --- Ada sejumlah SMA dan SMK di Amfoang Barat Daya dan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang tidak bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Pasalnya, di wilayah itu belum ada listrik.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD NTT asal Amfoang, Drs. Junus Naisunis yang menghubugi POS-KUPANG.COM, Selasa (9/10/2018).
Baca: Hari Ini, Tempo Institute Mulai Program Pendampingan Ekonomi Kreatif
Baca: Bikin Haru, Begini Kondisi Putra Angelina Sondakh - Adjie Massaid, Tumbuh Besar Tanpa Ayah dan Ibu
Baca: Pemkot Ingin Jamin Hari Tua Honorer
Menurut Junus, ada beberapa sekolah di Amfoang Barat Daya dan Amfoang Utara yang sudah harus melaksanakan ujian dengan berbasis komputer , namun sampai saat ini belum ada jaringan listrik sehingga tidak bisa mengikuti UNBK.
"Sekolah-sekolah ini telah menandatangani kesiapan UNBK, namun sampai saat ini tidak ada jaringan listrik. Bagaimana bisa UNBK kalau listrik tidak ada," tanya Junus.
Anggota Fraksi PKB DPRD NTT ini merincikan beberapa sekolah itu, yakni SMA dan SMK di Soliu, Amfoang Utara dan salah satu SMA di Manubelon, Amfoang Barat Daya.
"Ketika saya berkunjung di wilayah ini, guru dan masyarakat menayakan soal listrik. Padahal mereka sudah diminta siap untuk mengikuti UNBK pada tahun 2019 mendatang," katanya.
Dikatakan, untuk jaringan listrik sebenarnya sudah ada, namun yang baru terpasang hanya tiang-tiang listrik saja tanpa arus atau aliran.
"Selain itu, ada juga wilayah-wilayah desa yang masih terisolir sehingga sulit dijangkau listrik. Kami dari Fraksi PKB DPRD NTT sudah berulang kali kemukakan ini agar bisa diperhatikan, namun belum juga ditanggapi oleh pemerintah maupun PLN," ujarnya.(*)