Berita Larantuka

Pesan Mgr Paulinus Yan Olla, MSF Kepada Para Suster PRR di Larantuka

Penulis: Felix Janggu
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para uskup yang menghadiri misa 60 tahun pendirian Kongregasi PRR melepaskan balon ke udara di gapura masuk halaman Gereja San Juan Lebao Larantuka Rabu (15/8/2018).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu

POS-KUPANG.COM | LARANTUKA -  di Gereja San Juan Lebao Rabu (15/8/2018).

Beberapa uskup menghadiri misa itu antara lain Uskup Maumere, Uskup Keuskupan Agung Kupang dan beberapa uskup dari Kalimantan dan Papua.

Uskup Tanjung Selor, Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF dipercayakan membawakan renungan pada misa yang dihadiri ribuan umat, imam dan biarawati di Kota Larantuka.

Baca: Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor, Satu Ditembak

Mgr Yan Olla menjelaskan tentang Pesta Bunda Maria Diangkat ke Surga yang dirayakan gereja bertepatan dengan syukuran pendirian kongregasi PRR hari itu.

Ketika manusia diciptakan, kata MGR Yan Olla ada kegembiraan di dalam keberadaan diri manusia. Namun karena dosa, kegembiraan dan sukacita itu kemudian hilang.

Hanya melalui Kristuslah kegembiraan yang gilang itu kemudian diangkat kembali.

Mengapa hari dirayakan dengan begitu sukacita oleh Putri-Putri Reinha Rosari?

Kata MGR Yan Olla, Bunda Maria diangkat ke surga dengan Jiwa dan Raga, mengantisipasi apa yang kemudian akan dialami oleh Putri-putri Reinha Rosari di masa depan.

Memandang Maria, perempuan berselubuhkan cahaya Matahari, gambaran orang beriman, gereja yang diselamatkan di akhir perjalanannya.

"Memandang Maria memandang masa depan kita, memandang orang beriman dan gereja yang ditebus yang diterima dari Allah sendiri," kata Yan Olla.

Yan Olla mengajak umat beriman terutama para suster PRR yang berbahagia hari itu untuk memandang Maria yang penuh kegembiraan karena Allah.

Bersyukur karena Allah telah melakukan pekerjaan besar dalam hidup kita dan itu yang selalu memotivasi Bunda Maria selalu bersyukur dan berbahagia.

Pada moment HUT ke-60, Yan Olla meminta para suster untuk menggali identitas kongregasi pada semangat pendirian.

Menggali identitas diri bukan dari perspektif manusiawi, melainkan dari perspektif rencana Allah, dari sisi adikodrati.

Halaman
12

Berita Terkini