Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Puluhan orang tua calon siswa SMA/SMK di Kota Kupang kembali mendatangi DPRD NTT. Mereka mempertanyakan kebijakan pemerintah dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2018.
Pantauan Pos Kupang, Selasa (14/8/2018) , setelah tiba, sekitar pukul 09:30 wita, mereka kemudian diminta untuk ke ruang rapat Komisi V DPRD NTT untuk melakukan audiens dengan DPRD NTT.
Salah satu orang tua calon siswa, Roby mengatakan, kehadiran mereka di DPRD NTT untuk mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mengurus PPDB.
"Saya punya anak atlit Kempo bernama Josua dan jadi atlit Kempo. Dia ikut kejuaraan di Bali. Sebelum berangkat sudah ada rekomendasi dari pemerintah untuk sekolah, namun kembali dari kejuaran Kempo di Bali. Anak saya berhasil juara umum dan bawa nama daerah, tetapi kembali tidak diterima," kata Roby.
Dikatakan, sampai saat ini anaknya belum mendapat sekolah. "Kami ke dinas, dinas suruh ke sekolah, sampai di sekolah, sekolah suruh kami ke dinas lagi," katanya.
Saat di Komisi V DPRD NTT, mereka diterima Ketua Komisi V, Jimmi Sianto , Wakil Ketua Komisi, M.Ansor dan anggota, Aulora A Modok Hadir juga Kabid SMA Dinas Pendidikan NTT, Pius Rasi.
Kehadiran mereka dikawal Satpol PP Provinsi NTT.
Juru Bicara orang tua calon siswa, Rudy Tonubesi mengatakan, dirinya bersama para orang tua yang anak-anaknya belum mendapat kesempatan untuk bersekolah di SMA/SMK.
"Kami taat dengan aturan oleh pemerintah, tapi aturan itu bukan bermaksud untuk menyingkirkan orang untuk mendapat hak dalam bersekolah. Kami datang ke sini untuk tuntut hak anak kami untuk bersekolah," kata Rudy.
Menurut Jimi, pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan soal kehadiran para orang tua calon siswa itu. "Memang sudah ada pertemuan sebelumnya untuk mengatur siswa-siswa yang belum bersekolah," kata Jimmi.
Dia mengatakan, dirinya sudah meminta data ril siswa yang belum mendapat sekolah dari Dinas Pendidikan NTT.
"Langkah -langkah yang diambil, tentu nanti saya sampaikan sesuai hasil konsultasi kami," katanya. (*)