Berita Nasional

Ketua DPP Gerindra Kritik Pengangkatan Ngabalin sebagai Komisaris AP I: Seharusnya Diisi Profesional

Penulis: Agustinus Sape
Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ali Mochtar Ngabalin dan Ahmad Riza Patria

"Sebenarnya, pemerintah itu, kan, tidak konsisten memberikan jabatan-jabatan profesional kepada orang-orang yang belum tentu ahli di bidangnya," ujar Fadli Zon.

Fadli menambahkan, penunjukan komisaris yang bukan dari kalangan ahli menjadikan BUMN seperti "sapi perahan".

Ia mengatakan, BUMN kerap menampung tim sukses yang dulunya memenangkan penguasa.

Menurut Fadli, semestinya komisaris BUMN diisi kalangan profesional sehingga mampu mencapai keuntungan yang optimal bagi negara.

"Hasilnya kayak begini, BUMN kita amburadul. Karena BUMN kita orang-orangnya bukan orang profesional. Saya kira ini harus dikoreksi," ucap Fadli.

Ngabalin sebelumnya membenarkan bahwa dirinya baru saja diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah.

"Saya bersyukur kepada Allah, kepada Tuhan Yang Maha Esa karena pemerintah, dalam hal ini Ibu Menteri BUMN, bisa memberikan kepercayaan kepada saya dipilih menjadi komisaris AP I. Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih," ujar Ngabalin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (19/7/2018).

Politisi Partai Golkar ini menggantikan anggota komisaris AP I yang lama, Selby Nugraha Rahman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Di Zaman Jokowi Banyak Jabatan Strategis Diisi Pendukung dan Kerabat"", https://nasional.kompas.com/read/2018/07/20/20284451/di-zaman-jokowi-banyak-jabatan-strategis-diisi-pendukung-dan-kerabat.
Penulis : Kristian Erdianto
Editor : Bayu Galih

Berita Terkini