Anak Muda Ramah dan Sopan Ini Ditangkap Densus 88, Wouwww Tak Disangka

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA Ilustrasi Densus 88

Ahmad Syarifudin dan Abdul Aziz merupakan satu jaringan. "Ahmad Syarifudin diduga mengetahui perencanaan amaliyah bersama Abdul Aziz dalam pelaksanaan Pilkada Jabar 2018," katanya.

Sementara Abd Aziz sendiri yang turut tewas saaat disergap Densus 88 dan otak rencana ini diketahui pernah mengikuti pelatihan semi militer di Gunung Dede pada 2014 lalu, bersama Bahrumsyah dan juga bersama Ahmad Syarifudin.

"Keduanya kami tangkap saat perjalanan di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Dalam proses penyergapan keduanya melakukan perlawanan dengan menyerang petugas. Sehingga di lumpuhkan petugas yang menyebabkan tersangka meninggal dunia," katanya.

Selanjutnya jenazah kedua tersangka di bawa ke RS Polri, Kramatjati.

Seperti diketahui sejumlah warga menyaksikan para terduga teroris berhasil dilumpuhkan Densus 88 Antiteror di Jalan Tole Iskandar, Gang Kesan, RT 6/4, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (23/6/2018) pagi sekitar pukul 08.00.

Keduanya diketahui berboncengan sepeda motor dan tewas dalam penyergapan itu.

"Ada dua orang yang boncengan bawa motor dan tewas saat disergap Densus 88," kata Wawan, warga Sukmajaya, Depok.

Ia mengaku mendengar sedikitnya ada enam tembakan senjata api saat tim Densus 88 Antiteror melumpuhkan para terduga teroris di Jalan Tole Iskandar, Gang Kesan, RT 6/4, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (23/6/2018) pagi sekitar pukul 08.00.

"Waktu ada pengendara motor jatuh, warga disuruh masuk semua sama polisi berpakaian preman dari Densus. Gak lama kami mendengar suara tembakan beberapa kali. Pokoknya lebih dari 5 atau 6 kali, dengan sedikit jeda," kata Wawan, warga Sukmajaya, Depok, yang saat kejadian hendak keluar dari rumahnya Sabtu, (23/6/2018).

Elda, warga sekitar menuturkan awalnya ia melihat pengendara sepeda motor terjatuh di sisi Jalan Tole Iskandar di dekat Gang Kesan Sukmajaya.

Saat itu ada pula beberapa pengendara motor lain mendekat yang diduga tim Densus 88.

"Jalanan masih sepi. Warga yang lihat ada pengendara motor jatuh, mau mendekat dan menolong. Tapi warga dilarang mendekat oleh beberapa orang yang ngaku dari Densus dan berpakaian preman. Mereka ini bawa senjata api," katanya di lokasi kejadian, Sabtu siang.

Karenanya kata dia warga mengurungkan niatnya dan masuk ke dalam rumah. "Saat warga sudah masuk, kami mendengar beberapa kali suara tembakan. Sedikitnya ada enam kali," kata dia.

Menurut Elda, saat itu, beberapa meter dari lokasi kejadian ruas Jalan Tole Iskandar juga ditutup sementara.

"Ada polisi berpakaian preman berhentiin kendaraan di dua arah di Jalan Tole Iskandar. Sehingga saat kejadian, kendaraan tak bisa melintas sementara. Tapi memang saat itu juga kondisi jalan masih sepi," katanya.

Halaman
1234

Berita Terkini