POS-KUPANG.COM - Sudah berusia 40-an tahun kok masih juga jerawatan, apa sih penyebabnya? Yuk segera tangani dengan cara ini.
Kemunculan jerawat tidak hanya terjadi pada usia remaja saja. Karena ada sejumlah orang yang berusia 40 an tahun pun masih mengalami persoalan jerawat.
Nah, sebenarnya apa sih yang menjadi penyebab kemunculan jerawat pada usia 40 an tahun? Berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan kemunculan jerawat di usia 40 an tahun :
1. Faktor Genetika dan Keturunan
Faktor pertama yang paling umum terjadi ketika seorang dewasa berusia 40 tahun mengalami jerawat adalah karena faktor genetik alias keturunan.
Baca: Ambil Kentang dan Oleskan ke Wajahmu, Hasilnya Bikin Kamu Tercengang, Gimana Caranya?
Baca: Diancam Pakai Parang Bajawa, Akun Nucxen Brocklyn Takut dan Melakukan Hal Ini
Baca: Orang-Orang dengan Zodiak Ini Terkenal Mau Menang Sendiri, Siapa Saja Mereka?
Ya, perlu anda ketahui, bahwa yang namanya jerawat dan juga ciri-ciri gangguan kesehatan, baik fisik maupun mental banyak juga disebabkan oleh faktor genetika alias keturunan.
Sudah banyak sekali penelitian yang menyebutkan bahwa jerawat tidak peduli usianya, namun lebih banyak muncul karena memang adanya faktor keturunan.
Ini berarti, jerawat sudah merupakan sebuah bakat yang dibawa dan dimilimi sejak lahir, sehingga cukup sulit untuk diatasi. Bagi anda yang sudah masuk ke usia 40 tahun dan masih berjerawat, atau bahkan tambah parah, maka bukan tidak mungkin bahwa hal ini memang dipengaruhi oleh faktor genetika, alias faktor keturunan anda.
Mengatasi jerawat akibat faktor keturunan atau gen
Apabila kita berbicara mengenai sesuatu yang sifatnya genetis dan keturunan, maka cukup sulit untuk memastikan metode yang cocok untuk mencegah dan mengatasinya. Begitu pula dengan jerawat yang muncul karena faktor genetik atau keturunan.
Cara termudah yang bisa anda lakukan adalah menyadari hal apa yanv menjadi pemicu jerawat tersebut, dan rajin melalukan pembersihan terhadap wajah anda dengan menggunakan sabun khusus.
Dengan begitu, paling tidak kemunculan jerawat dapat diminimalisir, sehinnga tidak muncul dengan sangat parah.
2. Kelainan pada aktivitas hormonal
Faktor lainnya yang menjadi salah satu penyebab jerawat di usia 40 tahun adalah faktor kelainan pada aktivitas hormonal. Ya, di dalam tubuh manusia terdapat berbagai macam hormon dengan beragam aktivitasnya, yang dipicu oleh kegiatan-kegiatan kita sehari-hari.
Nah, beberapa orang mungkin saja mengalami kelainan dalam proses kegiatan hormonalnya, sehingga hal ini menyebabkan sistem hormonal menjadi tidak stabil.
Hal ini mudah menyebabkan banyak gangguan, salah satunya adalah kemunculan jerawat yang memang banyak pula disebabkan oleh aktivitas hormonal.
Aktivitas hormonal ini bisa saja mengalami kelainan karena banyak hal, seperti faktor pengaruh lingkungan fisik, dan juga bisa disebabkan karena faktor asupan gizi.
Baca: Begini Caranya Bisa Balik Dengan Mantan Sesuai Zodiaknya, Ga Percaya, Buktikan!
Baca: Rumus Jitu Menaklukan Gebetan, Kepoin Zodiaknya, Pelajari Maunya, Dia Pasti Jatuh Cinta Padamu
Mengatasi jerawat akibat aktivitas hormonal
Untuk menjaga dan juga mengatasi gangguan jerawat yang muncul pada usia 40 tahun akibat aktivitas hormonal, maka ada beberapa hal yang mungkin bisa anda lakukan untuk mencegah munculnya jerawat akibat kelainan aktivitas hormonal. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mencegah hal tersebut :
Melakukan terapi hormon untuk mengatur dan menjaga aktivitas hormonal agar tidak terganggu
Menjaga pola makan dan juga gaya hidup sehat, untuk mencegah terjadinya kelainan pada aktivitas hormonal.
Selalu melakukan medical check up ke dokter kepercayaan anda, untuk memantau kondisi aktivitas hormonal di dalam tubuh anda.
3. Pola makan dan gaya hidup tidak sehat
Faktor berikutnya yang merupakan penyebab munculnya jerawat pada usia 40 tahun adalah akibat pola makan dan juga gaya hidup yang tidak sehat.
Banyak sekali jenis makanan yang menyebabkan munculnya jerawat, salah satunya adalah makanan yang memiliki kandungan minyak dan juga protein yang tinggi.
Anda harus bisa mengontrol jenis makanan ini, karena dapat menimbulkan masalah jerawat pada wajah anda meskipun sudah berada di usia 40 tahun.
Nah, selain pola makan, gaya hidup juga merupakan salah satu faktor penyebab jerawat lainnya. Kuramg olahraga dan juga banyak mengkonsumsi minuman beralkohol bisa menyebabkan kemunculan jerawat pada usia 40 tahun.
Hal ini termasuk ke dalam model pola hidup dan juga gaya hidup yang tidak sehat.
Tentu saja, dengan kurangnya olahraga, serta gaya hidup yang tidak sehat, maka hal ini akan dapat menyebabkan kemunculan jerawat, meski usia anda sudah masuk ke angka 40 tahunan.
Mengatasi jerawat akibat gaya hidup tidak sehat
Paling baik untuk mencegah terjadinya hal ini adalah, anda harus mampu untuk menggalakkan program hidup sehat. Minimal lakukan olahraga seminggu dua kali. Hal ini akan membantu anda dalam menjaga daya tahan tubuh, menjaga kesehatan tubuh anda, dan juga akan membantu anda dalam menjaga agar tidak mengalami kemunculan jerawat pada usia 40 tahunan.
4. Stress
Nah, ini sepertinya merupakan penyebab kemunculan jerawat pada usia 40 tahunan. Ya, stress memang merupakan sebuah kondisi psikologis yang dapat menyebabkan kemunculan banyak hal, mulai dari depresi, hingga gejala psikosomatis. Dimana akan muncul gejala-gejala yang terasa secara fisik, namun disebabkan oleh faktor psikologis. Stress sendiri merupakan sebuah kondisi psikologis dimana individu atau seseorang tidak mampu dan tidak sanggup untuk mengatasi sebuah masalah.
Stress merupakan sebuah manifestasi dari apa yang kita kenal dengan istolah frustrasi. Stress dapat berujung pada depresi apabila tidak diatasi dan juga ditangani dengan baik dan juga dengan kepala dingin.
Baca: Bentuk Perutmu, Buncit atau Rata, Bisa TUnjukkan Karaktermu Loh, Yuk Lihat Seperti Apa
Baca: Terungkap, Perbincangan Rahasia Hendri dan Korban sebelum Dibunuh dan Dimasukkan ke Kardus
Baca: Tak Hasilkan Banyak Uang, Artis Ini Dikurung Dikamar dan Dilecehkan, Dia Lalu Lakukan Hal Ini
Pada saat individu berada pada rentang usia 40 tahunan, maka akan muncul banyak sekali stressor atau penyebab stress yang menghampiri. Biasanya, stress yang terjadi pada usia 40 an tahun disebabkan karena dua faktor utama, yaitu faktor pekerjaan dan juga faktor keluarga.
Secara umum, mereka yang sudah berada pada rentang usia 40 tahunan sudah memiliki karir yang lebih baik, pekerjaan, jabatan, serta tanggung jawab yang lebih besar di dalam pekerjaannya.
Tanggung jawab yang lebih besar ini biasanya akan diikuti oleh tugas-tugas yang jauh lebih berat dan penting, sehingga dapat berpotensi menimbulkan stress.
Apabila dilihat dati segi keluarga, biasanya mereka yang berusia 40 an tahun sudah memiliki keluarga yang mapan, memiliki anak, dan tinggal sendiri, berpisah dari orangtuanya.
Penafkahan terhadap keluarga akan menjadi lebih berat, yang mana dapat berpotensi menyebabkan stress muncul. Stress inilah yang kemudian dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai kemunculan gejala – gejala yang mengganggu kesehatan, salah satunya adalah kemunculan jerawat.
Sudah banyak penelitian yang menjelaskan bahwa kemunculan jerawat merupakan salah satu dampak dari londisi pikiran yang sedang mengalami stress.
Pada dasarnya, kemunculan stress pada usia 40 tahun memang memegang peranan penting dalam munculnya gejala-gejala kesehatan, seperti salah satunya adalah kemunculan jerawat di usia 40 tahun.
Karena itu, anda harus mampu untuk menangani dan mencari solusi dalam mengatur stress yang anda alami, sehingga dapat menghindarkan anda dari penyebab jerawat di usia 40 tahun.
Mengatasi jerawat akibat stress
Nah, apabila benar bahwa kemunculan jerawat pada usia 40 an tahun yang anda alami memang benar-benar disebabkan oleh faktor stress, maka ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencegah dan juga mengatasi hal tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencegah dan mengatasi kemunculan jerawat akibat stress :
Pertama, anda bisa mencoba untuk mengenali stressor anda. Stressor merupakan hal atau event yang menyebabkan anda mengalami stress.
Setelah anda mampu untuk mengidentifikasi stressor anda, maka sekarang saatnya untuk menghindari stressor tersebut untuk mencegah kemunculan stress
Apabila stressor tidak dapag dihindarkan, maka anda harus mampu untuk melakukan copinv stress. Coping merupakan cara yang bisa anda lakukan untuk menghilangkan stress, bisa dengan berdoa, relaksasi, mencari pemecahan masalah, hingga melakukan hobi yang anda senangi
Hindari penggunaan obat-obatan ataupun minuman beralkohol dalam menghadapi stress, karena akan menyebabkan efek kecanduan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh anda. (*)
Baca: Teganya, Bayi Kembar Ini Dibuang di Tempat Pembuangan Sampah Oleh Pembantu Rumah Tangga
Baca: Korban Bertambah, Perempuan Lain Asal Kupang Ngaku Alami Pelecehan Seperti Mahasiswi Kupang
Baca: Begini Cara Ahen Habisi Rika Lalu Memasukan Mayatnya ke Dalam Kardus, Sadisnya
* 5 Penyebab timbulnya jerawat
Wajah bebas jerawat memanglah idaman semua wanita. Namun kerap kali jerawat selalu muncul dan mengganggu penampilan kita serta membuat frustasi. Selain mengganggu penampilan, jerawat pada usia dewasa juga sangat mengganggu kualitas hidup.
Treatment rutin selama remaja pun kadang tidak dapat mengobati jerawat pada usia dewasa. Pada saat ini terjadi, timbul pertanyaan, apakah normal tumbuh jerawat pada usia dewasa?
Jerawat yang baru bermunculan pada saat individu mencapai usia dewasa pada dunia medis disebut dengan “adult-onset acne” atau jerawat dewasa.
Pada umumnya jerawat menghilang dengan sendirinya pada usia di bawah 30 tahun, namun beberapa orang dewasa terus berjerawat walaupun sudah masuk usia 30, 40, bahkan 50. Unfortunately, perempuan pada umumnya lebih rentan terhadap jerawat dibanding dengan pria.
dr. Hilwa Saleh Alwaini, BmedSc, DiplAAAM dari Nurtura Aesthetic & Wellness Center akan sharing penyebab wajah berjerawat pada usia dewasa (> 27 tahun) :
1. Ketidakseimbangan hormon:
• 1 minggu sebelum sampai pada saat menstruasi
• Selama hamil, peri-menopause, dan menopause
• Setelah berhenti atau memulai konsumsi pil KB
2. Stress:
Para peneliti membuktikan adanya hubungan antara stress dan timbulnya jerawat. Sebagai respon dari stress, tubuh kita memproduksi hormon androgen, yang menstimulasi aktifitas kelenjar minyak dan folikel rambut pada kulit, yang berujung pada timbulnya jerawat.
3. Riwayat Keluarga:
Beberapa penelitian menujukkan adanya hubungan genetika terhadap timbulnya jerawat. Memiliki keluarga dekat yang berjerawat (orang tua, adik, kakak) dapat meningkatkan resiko kamu untuk mengalami adult-onset acne.
4. Produk skin-care, makeup, dan rambut:
Apabila kamu mengalami adult-onset acne, kamu sebaiknya rajin membaca ingredients dari produk yang rutin kamu pakai, baik itu moisturizer, cleanser, sunscreen, shampoo, conditioner, ataupun produk makeup. Pastikan produk kalian memiliki label ini:
• Non-comedogenic
• Non-acnegenic
• Oil-free
• Won’t clog pores
Baca: Apa Lagi Ini, Princess Diana Pernah Berselingkuh dengan Barry Mannakee, Pengawal Pribadinya?
Baca: Pria Ini Menebas Seorang Kuli Pasir, Alasannya Sungguh Mengharukan
Baca: 4 Surat Wasiat yang Ditinggalkan Gadis 16 Tahun Sebelum Gantung Diri, Isinya Sungguh Mengharukan
5. Efek samping obat:
Jerawat merupakan salah satu efek samping untuk beberapa macam obat. Apabila kamu merasa obat yang kamu konsumsi memicu timbulnya jerawat atau membuat jerawat menjadi lebih parah, konsultasikan pada dokter untuk mengetahui apakah obat tersebut dapat menyebabkan jerawat.
Apabila iya, dapatkah obat tersebut diganti dengan obat lain? Atau cari solusi untuk mengatasi jerawatmu dengan bantuan dokter kulit atau dokter ahli kecantikan.
Perlu diingat bahwa jerawat pada usia berapapun bukanlah merupakan kondisi normal. Untuk mendapatkan terapi jerawat yang efektif, sebaiknya tidak hanya sebatas menggunakan skin-care yang tersedia di market.
Penting bagi kamu untuk mengetahui penyebab timbulnya jerawat dan menghindarinya. Combination therapy (home care, peeling/microdermarasion, lasers) terbukti sangat efektif untuk mengatasi problem jerawat.
Banyak klinik kecantikan yang menawarkan perawatan sejenis ini.
Saran saya, pilih klinik yang sudah memiliki track-record yang baik, yang hanya menggunakan produk aman, ter-registrasi, sesuai standard/guidelines yang telah ditetapkan ahli, dan alat-alat yang FDA-Approved. (*)