Kerusuhan di Rutan Mako Brimob

Disandera 40 Jam di Mako Brimob, Bripka Iwan Sarjana Ceritakan Hal Ngeri yang Menimpa Dirinya

Editor: Djuwariah Wonga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POS-KUPANG.COM - Tragedi Mako Brimob, Selasa (9/5/2018), telah merenggut lima orang korban dari pihak kepolisian.

Dari enam sandera, hanya satu orang yang berhasil selamat dari tragedi penyanderaan 40 jam itu.

Ia adalah Bripka Iwan Sarjana yang kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Bripka Iwan Sarjana memberi kesaksiannya selama disandera.

Kesaksian anggota Densus 88 ini ditayangkan dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (15/5/2018) dan diunggah pada Youtube.

Bripka Iwan Sarjana memberikan kesaksian sambil bersandar pada kasur rumah sakit.

Terlihat kepalanya diperban. Ia menceritakan saat ia tengah disandera.

"Paling saya dengar, saat saya disandera, saya ditutup mata, saya tidak bisa melihat dan tidak bisa bergerak. Kaki dan tangan diikat," ujar Bripka Iwan.

"Saya mendengar salah satu teroris itu bicara situ ada temanmu, adikmu yang masih muda itu. Saat saya interogasi dia tidak mau, dia meminta langsung saja ditembak mati daraipada diinterogasi," lanjutnya.

Suasana saat itu sangat mencekam, Bripka Iwan merasa ia di antara hidup dan mati.

Ia mengaku tidak mengenal siapa teroris yang mengajak dirinya bicara tersebut karena matanya ditutup.

Saat kejadian, Bripka Iwan teringat keluargannya yang ada di rumah.

"Saya ingat keluarga saya di rumah yang saya tidak akan pernah bertemu lagi, dan pada waktu itu saya berharap ada yang membebaskan saya dari pimpinan maupun rekan-rekan saya," kata Bripka Iwan.

Bripka Iwan berharap rekan-rekannya mengetahui jika ia masih hidup, masih ada anggota polisi yang masih bertahan meskipun persentasinya minim.

"Saya berfikir presentasi saya 99 persen mati dan satu persennya hidup, dan satu persen itu Allah kasih pada saya."

Saat itu, ia tidak berhenti berdoa dan berdzikir kepada Tuhan.

Ia berharap akan keluar dengan selamat namun, ia pasrahkan nyawanya kepada Yang Maha Kuasa.

"Jika saya diberi takdir mati biarkan saya mati di sini, jika ditakdirkan hidup berarti Allah masih berikan saya kesempatan untuk mengabdi pada Polri," ucapnya.

Bripka Iwan dapat dibebaskan ketika para narapidana teroris tersebut meminta makanan.

Ia menyampaikan rasa duka atas jatuhnya korban di Mako Brimob.

Bripka Iwan mengaku sangat menyesali rekannya yang menjadi korban.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya teman terbaik saya, tim saya, rekan-rekan saya sudah memperjuangkan negara ini hingga titik darah penghabisan.

saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya sangat menyesal sekali, saya juga berterimakasih pada pimpinan memperjuangkan nasib anak buahnya walaupun saya disandera hingga dilepaskan kembali.

Pesan untuk teman-teman kita harus semangat untuk memberantas teroris dan kekejamannya."

Follow Instagram Pos Kupang di Bawah Ini:

Baca: Tahun 2018 Ini Program DeMAM Sudah Dialihkan ke Dinas Koperasi NTT

Baca: Tak Terduga 5 Artis Ini Pernah Gagal Menikah. Tapi Kehidupannya Kini Berbanding Terbalik!

Baca: Mantan Sekda Lembata Mengundurkan Diri dari Jabatan Staf Ahli

Baca: Pasca Bom di Surabaya dan Riau, Ini yang Dibahas Camat Kelapa Lima Bersama Lurah

Baca: Doakan & Berikan Ucapan Selamat Berpuasa, Putri Marino Banjir Pujian. Netter Juga Doakan Bayinya!

Baca: Puasa, Takut Lemes Seharian? Yuk Hindari 6 Jenis Minuman Ini saat Sahur

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Pengakuan Sandera Selamat Tragedi Mako Brimob, Bripka Iwan: Hanya Bisa Dzikir, Antara Hidup & Mati

Berita Terkini